Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Nadia Hadad mengatakan masyarakat memiliki peran penting dalam mencapai target penyerapan bersih atau net sink sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (forestry and other land use/FoLU) 2030. 

Berbicara pada diskusi virtual diadakan oleh Yayasan Madani Berkelanjutan dan Forest Digest, Nadia menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan Net Sink FoLU untuk mencapai target iklim. Secara khusus dia mengingatkan bahwa untuk mencapainya perlu peran serta masyarakat.

"Masyarakat ini adalah subjek yang cukup penting, sangat penting bahkan dalam upaya rehabilitasi dan restorasi hutan dan gambut melalui berbagai program," kata Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Nadia dalam diskusi virtual diikuti di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa peran masyarakat dalam upaya mencapai target iklim Indonesia dapat dilihat dari kontribusi mereka di berbagai program pemerintah seperti Desa Mandiri Peduli Gambut yang digagas Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Baca juga: KLHK : Pelestarian hutan Kalimantan kurangi emisi gas rumah kaca
Baca juga: Unhas tuan rumah Indonesia's FOLU Net Sink 2030 Regional Sulawesi

Selain itu, berbagai program kehutanan yang lain seperti perhutanan sosial yang diusung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan berbagai skemanya seperti hutan desa dan hutan kemasyarakatan juga dapat membantu upaya mencapai Net Sink 2030.

"Berbagai skema yang ada, skema hutan desa, hutan kemasyarakatan, HTR (hutan tanaman rakyat), kemitraan, konservasi dan lain-lain itu bisa menjadi jalan, kunci untuk bisa mencapai target perubahan iklim Indonesia," katanya.

Untuk melakukannya, perlu memastikan masyarakat menjadi bagian integral dalam pelaksanaan berbagai program tersebut.

Baca juga: Pakar: Capai Net Sink FoLU perlu restorasi 2,6 juta hektare gambut
Baca juga: Indonesia butuh peran generasi muda untuk implementasi negosiasi iklim

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Program Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI Emmy Primadona mengatakan pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) seperti perhutanan sosial dapat mendukung target Net Sink FoLU salah satunya karena dapat mendukung peningkatan tutupan hutan.

Dia memberi contoh seperti area perhutanan sosial yang didampingi WARSI di Jambi mengalami peningkatan luas tutupan hutan dari sekitar 59.000 hektare pada 2020 menjadi 61.000 hektare pada 2021, menurut pengamatan citra satelit yang dilakukan WARSI.

"Artinya dalam satu tahun saja perhutanan sosial mampu meningkatkan tutupan hutan itu sebesar 2.428 hektare," jelasnya.

Baca juga: KLHK: Tata kelola lingkungan jadi pijakan Indonesia FoLU Net Sink 2030
Baca juga: KLHK: FoLU Net Sink 2030 terapkan prinsip pembangunan berkelanjutan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022