Jakarta (ANTARA) - Inovator global di bidang life science MGI Tech Co. Ltd. (MGI) mengumumkan bahwa Proyek Genom Nasional di Indonesia telah memilih MGI Technology sebagai salah satu penyedia teknologi pada fase pertama pembuatan database populasi 10.000 genom yang akuntabel, akurat, dan kredibel.

Ilmu genomika telah diidentifikasi sebagai salah satu kunci pengembangan teknologi kesehatan di bawah enam pilar strategi transformasi pelayanan kesehatan yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia awal tahun ini di tengah pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, Kemenkes membentuk Biomedical & Genome Science Initiative for Presicion Medicine (BGSi) untuk memimpin penerapan penggunaan teknologi genetik sehingga mencapai teknik pengobatan yang akurat.

Baca juga: Berbagi data genom untuk hadapi potensi pandemi masa depan

“Metode pengumpulan informasi genetik atau disebut Whole Genome Sequencing (WGS) telah terbukti di dunia kesehatan dengan membantu dalam mendeteksi dan untuk pengobatan COVID-19 dan akan terus mengambil peran penting dalam memastikan kesehatan masyarakat Indonesia,” jelas Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.

"Kami berharap dapat segera menggunakan armada produk berkualitas dari MGI untuk dapat lebih baik mengkomunikasikan strategi pencegahan penyakit dan pengembangan obat dan pengobatan untuk seluruh penduduk Indonesia," tambah Budi.

Di bawah BGSi, Proyek Genom Nasional pertama ini akan disupervisi oleh Kemenkes dan dilaksanakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pusat edukasi dan institusi kesehatan terbesar se-Indonesia sekaligus pusat dari laboratorium molekuler terdepan yang telah dikenal akan kualitas, teknologi, dan sumber dayanya.

MGI dengan bantuan mitra lokal strategisnya, PT Bakti Energi Abadi, akan menghadirkan alur kerja berdasarkan sequencer genetik ultra-high-throughput DNBSEQ-T7RS, sistem otomatisasi MGISP-960RS dan MGISP-NE384RS, dan platform data ZTRON LITE.

“MGI merasa terhormat dapat mendukung BGSi dan Proyek Genom Nasional dengan menyediakan cutting-edge automation and sequencing technology kami untuk meningkatkan kesehatan manusia,” jelas General Manager MGI Asia Pacific Dr. Roy Tan.

Baca juga: Skrining genom dapat deteksi kelainan pada janin

“Inisiatif ini tidak hanya akan membawa dampak yang signifikan pada ilmu genomika, penelitian biomedis, dan bioinformatika pada lima tahun ke depan, tapi juga akan meningkatkan kemampuan dan talenta bioteknologi lokal, menciptakan kolaborasi baru, dan memajukan teknologi biomedis di Indonesia,” kata Roy Tan.

Proyek ini menargetkan pengumpulan sampel biologis serta mengkurasi 10.000 data genom masyarakat Indonesia dalam dua tahun ke depan untuk memperbanyak wawasan dan memetakan varian data genom dari populasi penduduk Indonesia yang memiliki penyakit prioritas yang telah ditentukan sebelumnya.

Hasil penelitian ini akan dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan pengobatan pada enam kategori penyakit utama, yaitu; kanker, penyakit menular, penyakit otak dan neurodegenatif, penyakit metabolik, gangguan genetik, dan penuaan.

Penambahan teknologi dari MGI, yang sebelumnya hanya ada 12 mesin genome sequencing di seluruh Indonesia, akan meningkatkan infrastruktur genome sequencing secara keseluruhan dan meningkatkan daya saing Indonesia di dunia dalam hal inovasi life science.

Baca juga: Menyeru G20 berkenalan dengan data genom si "blue print" kehidupan

Teknologi MGI DNBSEQ-T7RS adalah scale sequencer dengan produksi terbesar di dunia sampai saat ini. Teknologi ini mendukung multi-sequencing dengan akurasi yang ditingkatkan, mengurangi terjadinya duplikasi data dan lompatan indeks, yang membuat teknologi ini menjadi platform yang kompetitif untuk penelitian ilmiah, penelitian klinis, dan pencegahan penyakit.

Mengadopsi teknologi batang magnet, MGISP-NE384 adalah ekstraktor asam nukleat otomatis dengan hasil tinggi (high-throughput) yang dikenal karena keandalan, keamanan, dan efisiensinya.

Sementara itu, MGISP-960 dengan sistem preparasi sampel otomatis dan hasil tinggi (high-throughput) adalah stasiun kerja otomatis yang fleksibel dengan 96 saluran pipet, yang menjamin pengoperasian yang mudah dan kecepatan tinggi.

Kedua sistem tersebut juga dapat mengautomasi prosedur padat karya dan memakan waktu seperti ekstraksi DNA/RNA dan persiapan pustaka untuk pengurutan throughput yang tinggi, sehingga berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan di laboratorium NGS.

Baca juga: Luhut harap BGS-I jadi terobosan Indonesia bidang riset kesehatan

Baca juga: BGSi diharapkan dukung transformasi di bidang pelayanan kesehatan

Baca juga: Tingkatkan pengurutan genom deteksi subvarian Omicron

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022