Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar mengirimkan sebanyak 245 mahasiswa Kuliah Kenja Nyata (KKN) Profesi Fakultas Kedokteran (FK) ke 12 puskesmas di Makassar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menerapkan pola hidup sehat.

Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI Prof Dr Achmad Gani MSi dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan setiap puskesmas akan diisi sebanyak 21 hingga 22 mahasiswa KKN yang akan bertugas selama 30 hari masa KKN Profesi.

“Mereka diberikan tugas harus bisa memberikan edukasi dan laporan khususnya membimbing masyarakat untuk sehat, seperti mengajari pola makan dan gaya hidup. Selain itu, juga memberikan edukasi terkait manfaat penggunaan obat-obat, menjaga kesehatan lingkungan, dan tetap menjaga citra UMI di mata masyarakat,” ucapnya.

Adapun 12 puskesmas yang menjadi lokasi edukasi, yakni Puskesmas Cendrawasih, Tabaringan, Jongaya, Maccini Sawah, Layang, Jumpandang Baru, Pertiwi, Sudiang, Minasaupa, Tamalate, Mamajang, dan Tamangapa.

Baca juga: Delapan mahasiswa UMI lolos program Barista BRIN

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI itu menjelaskan, mahasiswa KKN ini akan diawasi oleh enam dosen pembimbing atau supervisi di puskesmas, dan setiap pembimbing menangani dua puskesmas.

Sementara itu, Dekan FK UMI Dr dr H Nasrudin SpOG(K) MARS menyebutkan mereka yang dinyatakan berhak mengikuti program KKN Profesi ini adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat. Salah satunya, telah lulus minimal 120 SKS.

“Sehingga mahasiswa KKN Profesi FK UMI ini rata-rata telah menjalani kuliah 3 tahun,” katanya.

Baca juga: Mahasiswa UMI raih medali emas kompetisi penelitian internasional

Untuk lokasi KKN-nya, kata Nasruddin, mereka ditempatkan di puskesmas di Makassar karena ini terkait pelayanan primer. Terutama dalam menerapkan sisi promotif, edukatif, dan preventif di lingkungan masyarakat.

“Jadi mereka mengaplikasi apa yang sudah didapatkan selama kuliah. Sekarang langsung turun ke masyarakat. Sebanyak 12 puskesmas di Makassar yang dipilih tersebut, karena punya kerja sama dengan FK UMI. Selanjutnya kami dapat masukan dari kampus kalau bisa juga puskesmas yang ada di Bulukumba, Parepare, dan Palopo,” tuturnya.

Wakil Rektor I UMI Bidang Akademik dan Pengembangan Sumber Daya Pembelajaran Dr Hanafi Ashad MT, IPM, ASEAN, Eng, menegaskan KKN Profesi ditekankan kepada mahasiswa bisa belajar di lapangan. Mereka harus bisa melihat fenomena di tengah masyarakat.

Baca juga: Ratusan dosen 19 provinsi ikuti "Pekerti" Universitas Muslim Indonesia

“Modalnya itu ya ilmu pengetahuan dan kepraktisan yang telah dipelajari dan diperoleh di bangku kuliah. Mereka ditekankan bisa memperlihatkan jika mereka mahasiswa UMI yang memiliki ciri berkarakter moral dan punya kinerja,” ucapnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2022