Cianjur (ANTARA) -
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajdir Effendy menyebut gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, semakin melemah seiring berjalannya waktu.
 
Sejak gempa pertama yang terjadi pada Senin (21/11), menurutnya sudah ada sekitar 122 gempa susulan yang terjadi. Dengan melemahnya getaran, ia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir lagi.
 
"Sudah terjadi 122 kali, tapi semakin lemah, kami mohon sosialisasi kepada warga untuk tidak terlalu panik," kata Muhajdir Effendy di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
 
Dia mengatakan pemerintah menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa bencana yang merenggut nyawa sekitar seratusan orang tersebut. Terlebih lagi, menurutnya mayoritas korban merupakan anak-anak.

Baca juga: Menko PMK: Prioritaskan penanganan warga yang terdampak gempa

Baca juga: Kemenko PMK imbau Pemkab Cianjur tetapkan status darurat bencana

 
Untuk itu, ia pun memutuskan agar posko koordinasi berlokasi di Pendopo Cianjur atau Kantor Bupati Cianjur. Sehingga menurutnya masyarakat yang ingin mencari informasi bisa menghubungi posko koordinasi di Pendopo Cianjur.
 
"Mengenai masa darurat akan ditangani secepat mungkin. Karena semakin cepat semakin baik sehingga memperingkas, memperpendek penderitaan korban," kata Muhadjir.
 
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pada Selasa ini kepala desa beserta Bhabinkamtibmas dan Babinsa di setiap wilayah bakal melakukan pendataan lebih lanjut untuk pemutakhiran data dampak dari gempa.
 
"Mudah-mudahan nanti siang bisa update secara berkala, saya ingin tidak perlu lama, kasihan warga saya, mereka trauma, keluarga meninggal dan sebagainya," kata Herman.

Baca juga: BNPB tangani desa-desa terisolasi di Cianjur usai gempa

Baca juga: BPBD Jawa Barat kirim dukungan logistik ke lokasi gempa Cianjur

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022