Singapura (ANTARA) - Dolar AS berjuang untuk mendapatkan pijakan di awal perdagangan Asia pada Rabu pagi, setelah menukik tajam semalam karena data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memetakan jalur kenaikan suku bunga moderat di kemudian hari.

Setelah memberikan empat kenaikan 75 basis poin berturut-turut, bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin saat menyimpulkan pertemuan dua harinya pada Rabu waktu setempat.

Euro naik tipis 0,03 persen terhadap dolar di 1,0633 dolar, tidak jauh dari level tertinggi enam bulan di 1,06730 dolar yang disentuhnya di sesi sebelumnya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback versus enam mata uang utama lainnya, melemah 0,067 persen menjadi 104.000, setelah merosot 0,9 persen semalam.

Yen Jepang menguat 0,09 persen versus greenback di 135,45 per dolar, sementara sterling diperdagangkan terakhir di 1,2351 dolar atau turun 0,02 persen.

Perlambatan inflasi IHK mendukung kasus FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) untuk mengurangi kenaikan suku bunga Fed fund menjadi 50 basis poin, kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia (CBA).

"Kami memperkirakan Ketua FOMC Powell pada konferensi persnya untuk berbicara tentang risiko pertumbuhan ekonomi serta kebutuhan untuk menurunkan inflasi ke targetnya," kata Kong, mencatat fokus pada pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan disambut oleh aset-aset berisiko dan menarik dolar lebih rendah.

Harga konsumen AS naik lebih rendah dari yang diperkirakan untuk bulan kedua berturut-turut pada November, dengan harga konsumen yang mendasari naik paling sedikit dalam 15 bulan, laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada Selasa (13/12/2022) menunjukkan.

Fed fund berjangka telah memperkirakan suku bunga terminal yang lebih rendah, di mana Fed berhenti mendaki tepat di bawah 5,0 persen pada Maret. Pedagang sekarang bertaruh pada kenaikan 25 basis poin pada masing-masing dari dua pertemuan pertama Fed tahun 2023 dan tidak lebih, dengan kemungkinan kenaikan terakhir bisa terjadi pada Mei, bukan Maret.

Baca juga: Dolar AS jatuh secara keseluruhan karena kenaikan inflasi berkurang
Baca juga: Dolar ditutup menguat jelang data inflasi AS & pertemuan The Fed
Baca juga: Dolar dibuka menguat di Asia, pasar tunggu data IHK AS & pertemuan Fed

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022