Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ade Palguna mengingatkan mengenai pentingnya pendidikan mengenai lingkungan hidup sejak usia dini untuk menjaga kelestarian air bersih.

“Pemahaman dan kemampuan atau keterampilan masyarakat untuk bisa terlibat aktif dalam upaya pelestarian air bersih sangat penting. Sehingga peningkatan kapasitas dalam berbagai nilai atau value diyakini akan lebih tertanam jika diajarkan sejak dini atau sejak usia sekolah,” katanya dalam peluncuran "Mizuiku Teachers Guide" di Jakarta, yang diikuti secara daring, Rabu.

Ia menyatakan bahwa air merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup dan air memberikan sistem siklus atau daur air. Namun, bukan berarti air akan tersedia selamanya dalam jumlah yang cukup di bumi. Oleh karena itu, menjaga kelestarian air bersih merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat.

“Sejak 1-2 dekade yang lalu kita sering mendengar membaca jargon atau tagline air adalah sumber kehidupan, namun kesadaran untuk menjaga kelestarian air bersih belum dipahami semua lapisan masyarakat,” katanya.

Pendidikan lingkungan, lanjutnya, adalah salah satu upaya untuk mengelola lingkungan termasuk peningkatan kapasitas KLHK yang telah mengimplementasikan antara lain melalui gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah atau yang dikenal sebagai program Adiwiyata sejak 2006.

Selain itu, peningkatan pendidikan lingkungan pada anak juga tidak terlepas dari peran pendidik. Termasuk inisiatif yang dilakukan oleh Suntory Garuda Beverage (SGB) dalam meningkatkan kapasitas pendidik untuk peserta didik usia 5-8 tahun serta peserta didik usia 9-12 tahun melalui penyusunan modul panduan ajar pendidikan pelestarian air bersih dan lingkungan bernama Mizuiku Teachers Guide serta mengadakan Training of the Trainers (ToT) bagi 1000 guru.

“Kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan kerjasama PT SGB dengan KLHK dalam memberi kontribusi nyata upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam khususnya dalam upaya pelestarian air bersih,” kata Ade Palguna.

Pada kesempatan yang sama General Manager Sustainability Management Division Suntory Holding Japan, Harumichi Seta menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan program edukasi air bersih dan lingkungan hidup sejak 2004 dan ia memahami bahwa bagian yang paling menatang dari pendidikan lingkungan adalah mengajarkan nilai-nilai lingkungan dengan cara yang mudah dipahami.

Sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap metodologi pengajaran untuk pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu lingkungan. Oleh karena itu Suntory menghadirkan buku panduan yang memberikan panduan praktis tentang konsep, perencanaan, media dan evaluasi tentang konservasi air guru konservasi air.

“Jadi, kami harap buku panduan mengajar untuk guru-guru ini dapat benar-benar membantu para guru,” demikian Harumichi Seta .

Baca juga: Emil Salim: kondisi alam acuan kurikulum lingkungan

Baca juga: OASE KIM: Anak perlu dididik sejak dini untuk peduli lingkungan

Baca juga: Emil Salim: menjaga kelestarian air tanggung jawab bersama


Baca juga: Anak usia 10 tahun layak tanamkan cinta lingkungan

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022