Singapura (ANTARA) - Dolar AS stabil terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di awal sesi Asia pada Senin pagi, karena investor mencerna data ekonomi yang dirilis minggu lalu yang memicu harapan Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Data pada Jumat (6/1/2023) laporan menunjukkan angka penggajian non-pertanian (NFP) AS naik 223.000 pekerjaan pada Desember, sementara kenaikan pendapatan rata-rata 0,3 persen lebih kecil dari yang diharapkan dan kurang dari 0,4 persen bulan sebelumnya.

Ada tanda-tanda lebih lanjut dari perlambatan ekonomi, dengan aktivitas industri jasa-jasa AS berkontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun pada Desember di tengah melemahnya permintaan.

Itu menyebabkan indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, 1,15 persen lebih rendah pada Jumat (6/1/2023). Pada Senin pagi, indeks yang naik 8,0 persen pada 2022, terdongkrak 0,01 persen menjadi 103.720.

Investor telah menggantungkan harapan mereka pada bank sentral AS untuk mengurangi kebijakan pengetatan moneter yang agresif. Fed fund berjangka sekarang menyiratkan sekitar 25 persen peluang kenaikan setengah poin pada Februari, turun dari sekitar 50 persen sebulan lalu.

Namun demikian, para analis menunjuk ke pasar tenaga kerja yang masih ketat yang kemungkinan menjadi perhatian pejabat Fed.

"Laporan penggajian Desember menunjukkan pasar pekerjaan AS masih terlalu ketat untuk memungkinkan The Fed turun ke kenaikan suku bunga 25 basis poin bulan depan," kata Mansoor Mohiuddin, kepala ekonom di Bank of Singapore.

"Kami perkirakan Fed akan tetap lebih hawkish daripada yang diantisipasi pasar, membuat kami berhati-hati pada prospek jangka pendek untuk aset-aset berisiko."

Dengan pertemuan Fed berikutnya yang dijadwalkan pada awal bulan depan, investor akan fokus pada data indeks harga konsumen yang akan dirilis pada Kamis (12/1/2023).

Citi mengatakan mereka memperkirakan angka IHK inti yang "lebih lembut" dengan beberapa risiko naik tetapi mengatakan inflasi inti dapat meningkat lagi pada awal 2023.

"Kami terus memperkirakan Fed akan naik 50 basis poin pada Februari karena masih ada tekanan inflasi mendasar yang kuat dan pelonggaran lebih lanjut dalam kondisi keuangan kemungkinan bukan hasil yang diinginkan."

Di tempat lain, real Brasil belum diperdagangkan setelah pendukung sayap kanan mantan Presiden Jair Bolsonaro ditangkap setelah menyerang Kongres, istana presiden, dan Mahkamah Agung negara itu.

Yen Jepang menguat 0,12 persen versus mata uang AS menjadi 131,94 per dolar, sementara sterling terakhir diperdagangkan pada 1,2099 dolar, naik 0,06 persen pada hari itu, setelah naik 1,5 persen pada Jumat (6/1/2023).

Euro naik 0,11 persen pada 1,0656 dolar, setelah ditutup 1,17 persen lebih tinggi pada Jumat (6/1/2023). Dolar Australia naik 0,17 persen versus mata uang AS menjadi 0,689 dolar AS, sedangkan kiwi naik 0,02 persen menjadi 0,635 dolar AS.

Baca juga: Dolar menguat di Asia didukung pasar pekerjaan AS yang tangguh

Baca juga: Dolar jatuh setelah laporan pekerjaan kuat dan sektor jasa kontraksi

Baca juga: Dolar tetap kuat di awal sesi Asia ditopang pasar pekerjaan AS ketat

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2023