Jakarta (ANTARA) - Petrokimia Gresik siap melibatkan santri untuk dididik dan dilatih sebagai tenaga pendamping dalam Program Pesantren Mitra Makmur atau "Santri Makmur".

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan bahwa, Santri Makmur merupakan program inisiasi dari Petrokimia Gresik yang didukung oleh Pupuk Indonesia dan dihadirkan dalam rangka menyukseskan Program Makmur Kementerian BUMN.

Dalam program ini, lanjutnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, Petrokimia Gresik akan melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) santri di sektor pertanian.

"Mereka akan dididik dan dilatih menjadi tenaga pendamping pada Program Pesantren Mitra Makmur," katanya.

Program Makmur, menurut Dwi Satriyo, merupakan program pendampingan komprehensif kepada petani dengan melibatkan stakeholder pertanian guna meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas pertanian.

Dengan kolaborasi bersama pondok pesantren, yang nantinya dikemas dengan Program Pesantren Mitra Makmur, tambahnya, pihaknya yakin pelaksanaan Program Makmur pun akan semakin optimal.

Hal itu, mengingat keberadaan pondok pesantren juga tersebar di seluruh Nusantara, sehingga kebermanfaatan Program Makmur akan lebih luas lagi," katanya.

Makmur merupakan program yang menciptakan ekosistem pertanian komprehensif yang didukung oleh beberapa BUMN, seperti ID Food, Himbara, BUMN asuransi dan lain sebagainya yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN pada Agustus 2021..

Mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker.

Program ini memberikan jaminan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani. Selain itu juga menjadi komitmen Petrokimia Gresik untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Santri Makmur ini pelaksanaannya akan mendukung pelaksanaan dari Program Makmur Petrokimia Gresik, dimana tahun ini target yang diamanahkan oleh Pupuk Indonesia semakin meningkat, yaitu 99.000 Hektare (Ha) jika dibandingkan dengan realisasi di tahun 2022 sebesar 98.591 Ha.

Santri Makmur ini juga akan menggenapi tenaga pendamping dari Taruna Makmur yang sebelumnya pada tahun 2022 telah diluncurkan terlebih dahulu oleh Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Politenik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

Terkait hal itu, Dwi Satriyo optimis target dari Program Makmur Petrokimia Gresik tahun 2023 ini dapat terlampaui dengan baik.

"Semakin banyak kita berkolaborasi, manfaat yang dihasilkan dari pelaksanaan Program Makmur juga bakal semakin luas. Kita juga harus bisa menjalankan program Makmur yang saat ini kita perluas pemahaman dan kontribusinya hingga pada regenerasi pejuang pertanian," ujarnya.

Selain mengoptimalkan pelaksanaan Program Makmur, Santri Makmur dan Taruna Makmur juga menjadi salah satu upaya Petrokimia Gresik dalam mendorong regenerasi petani di tanah air.

Sebelumnya Petrokimia Gresik yang juga anggota holding Pupuk Indonesia memperluas manfaat dari program Makmur dengan meluncurkan program Pesantren Mitra Makmur atau "Santri Makmur" di tengah peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) "Festival Tradisi Islam Nusantara" di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1) malam.

Peluncuran disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo; Ketua Umum PBNU K.H Yahya Cholil Staquf; Ketua Pengarah hari lahir (Harlah) NU sekaligus Menteri BUMN RI, Erick Thohir; serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman.

Baca juga: Menyuburkan kesejahteraan petani melalui program Makmur
Baca juga: Pupuk Kaltim sebut Program Makmur tingkatkan pemberdayaan petani
Baca juga: Program Makmur tingkatkan produktivitas tebu di Subang

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023