Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) membagikan makanan tambahan (PMT) kepada anak terduga tengkes (stunting) di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Anggrek RW 13 Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama.

"Semula kasus 'stunting' di RW 13 ini ada sebanyak 13 anak, seiring pencegahan dan penanganan gizi tersisa sembilan orang," kata Camat Kebayoran Lama Iwan Santoso dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis.

Iwan menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengejar tumbuh kembang balita dan janin pada ibu hamil melalui makan makanan yang bergizi.

Dia menambahkan penanganan tengkes di wilayahnya ini melibatkan semua pihak, mulai dari RT, RW, seluruh kader PKK dan Dasawisma yang utamanya sebagai pengurus posyandu.

Baca juga: Belajar turunkan stunting dari Cilincing

Harapan Iwan, pemberian makanan tambahan ini merupakan bentuk partisipasi pemerintah membantu memberikan gizi tambahan untuk menurunkan angka tengkes.

Adapun makanan yang diberikan yakni telur, susu, biskuit dan makanan bergizi lainnya bagi para balita.

Iwan juga mengimbau kepada para orangtua agar melakukan konsultasi terkait hal-hal yang perlu dilakukan sebelum menikah dan bahkan masa hamil.

"Para ibu hamil perlu konsultasi rutin sehingga pada saat melahirkan balita yang dilahirkan itu benar-benar dalam kondisi sehat walafiat," katanya.

Baca juga: Pemkot Jakbar pantau asupan gizi ibu dan bayi untuk cegah tengkes

Sebelumnya, terkait jumlah kasus tengkes di Ibu Kota, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Jakarta merupakan salah satu daerah dengan kasus tengkes terendah di Indonesia.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia Indonesia, lanjut dia, kasus tengkes di Jakarta sudah turun dari 16 persen menjadi 14,8 persen dari jumlah balita di Jakarta.

Data tersebut hampir senada dengan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) yang memperkirakan jumlah tengkes di Jakarta mencapai sekitar 110 ribu atau sekitar 14 persen dari jumlah balita mencapai 790 ribu balita.

Kementerian Kesehatan dan Pemprov DKI Jakarta menargetkan penurunan kasus tengkes hingga lima persen pada 2024.

Baca juga: Jakarta Utara gelar Bulan Vitamin A cegah persoalan gizi anak

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2023