Jakarta (ANTARA) - PT Bank BTPN Syariah Tbk (kode saham: BTPS) meraih laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1,78 triliun pada tahun 2022, atau terbaik sepanjang sejarah perseroan.

Direktur Keuangan Fachmy Achmad menyampaikan kinerja positif ini tidak terlepas dari dukungan karyawan, nasabah pembiayaan, nasabah pendanaan, program pemerintah, berbagai kebijakan regulator yang mendukung industri perbankan, hingga masyarakat yang percaya terhadap program BTPN Syariah.

“Kami memaknai bahwa perjalanan kami dalam menyiapkan berbagai inovasi untuk mewujudkan aspirasi ekosistem digital diperlukan bakat dan tekad yang kuat untuk terus memberikan pelayanan terbaik sepenuh hati,” ujar Fachmy dalam acara Editor’s Meeting di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: BTPN Syariah tetapkan Ongki Wanadjati Dana sebagai komisaris

Ia mengungkapkan pembiayaan perseroan mencapai Rp11,5 triliun hingga akhir 2022, atau tumbuh 10 persen year on year (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,4 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan tersebut dibarengi dengan kualitas pembiayaan yang sehat, tercermin dari Non Performing Financing (NPF) yang di bawah ketentuan regulator.

Selain itu, perseroan memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) kuat pada level 53 persen, atau jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah.

Lebih lanjut, total aset perseroan mencapai Rp21,2 triliun hingga akhir tahun 2022, serta dana pihak ketiga (DPK) terjaga pada level efisien sebesar Rp12,0 triliun.

“Insya Allah, di 2023 kita akan bersama-sama terus bergandengan dalam mengembangkan serta menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia”, ujar Fachmy.

Dalam kesempatan ini, pihaknya menyampaikan BTPN Syariah menjalankan serangkaian inovasi dalam membangun ekosistem digital syariah khusus untuk segmen pra dan cukup sejahtera.

Berbagai inovasi tersebut diantaranya, akses keuangan untuk modal kerja produktif (access to finance), memperluas akses pengetahuan (access to knowledge). serta memperluas akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat.

Pihaknya menjelaskan BTPN Syariah fokus melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target pasar lebih dari 40 juta jiwa atau 'unbankable', karena tidak memiliki catatan keuangan dan dokumentasi legal.

Hingga akhir semester I-2022, perseroan memiliki 15 cabang, 47 Kantor Fungsional Operasional, serta 12.000 karyawan yang menjemput bola di hampir 70 persen total kecamatan di Indonesia, dengan program pemberdayaan keluarga prasejahtera produktif.

Baca juga: Punya pencadangan cukup, BTPN Syariah siap hadapi tantangan ekonomi

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023