"Ini adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh layanan ketenagakerjaan, dan kami akan berupaya untuk terus mengembangkan sistem layanan ketenagakerjaan yang berstandar internasional," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat menerima courtesy visit CEO WCC Group, Jan Jensen, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin.
Kemnaker telah memiliki sistem informasi dan layanan ketenagakerjaan berupa Sistem dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPKerja), yang mencakup berbagai layanan ketenagakerjaan seperti peningkatan kompetensi (Skill Hub), sertifikasi kompetensi (Serti Hub), penempatan (Karir Hub), hingga pengembangan dan pendampingan kewirausahaan (Biz Hub).
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, menambahkan aplikasi SIAPKerja adalah salah satu upaya Kemnaker dalam melakukan transformasi digital di bidang ketenagakerjaan.
Baca juga: Kebijakan Kemnaker tuai pujian dalam forum CEO
Baca juga: Kemnaker harap BUMN jadi pemeran utama wujudkan Indonesia Emas 2045
Pihaknya akan terus mengembangkan aplikasi ini mengingat saat ini angkatan kerja Indonesia berjumlah 144 juta dan terus bertambah tiap tahunnya.
Adapun, salah satu aspek yang perlu dikembangkan adalah pencocokan antara supply dan demand tenaga kerja.
"Kami harus meningkatkan kesesuaian pekerjaan, karena masalah utama pasar kerja Indonesia saat ini adalah mismatch antara supply and demand," ujarnya.
Baca juga: Kemnaker siapkan rancangan pengembangan sistem informasi pasar kerja
Baca juga: Kemnaker luncurkan sistem informasi layanan produktivitas Siproni
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2023