London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (14/2/2023), memperpanjang reli untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,08 persen atau 6,25 poin menjadi menetap di 7.953,85 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,83 persen atau 65,15 poin menjadi 7.947,60 poin pada Senin (13/2/2023), setelah jatuh 0,36 persen atau 28,70 poin menjadi 7.882,45 poin pada Jumat (10/2/2023), dan naik 0,33 persen atau 25,98 poin menjadi 7.911,15 poin pada Kamis (9/2/2023).

Baca juga: FTSE 100 Inggris dibuka lebih tinggi, mencapai rekor baru

Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melambung 5,48 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan pembotolan jangkar Coca-Cola terbesar ketiga di dunia dalam hal volume dengan penjualan, Coca-Cola HBC AG yang melonjak 4,97 persen; serta kelompok perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris Vodafone Group PLC terangkat 3,43 persen.

Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 tergerus 0,11 persen

Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan operator jaringan utilitas yang menawarkan layanan air bersih dan pengelolaan limbah Inggris United Utilities Group PLC tergelincir 2,05 persen; serta perusahaan air Inggris yang memasok 4,6 juta rumah tangga Severn Trent PLC kehilangan 1,90 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023