Brussels (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg memperingatkan negara-negara anggota agar tidak bergantung secara ekonomi pada China.

Berbicara pada Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (18/2), Stoltenberg memperingatkan tentang bahaya ketergantungan berlebihan pada rezim otoriter.

“Kita seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama dengan China dan rezim otoriter lainnya,” kata dia.

Dia berargumen bahwa ketergantungan Eropa pada gas Rusia telah menjadi masalah politik dan keamanan karena membuat benua itu menjadi rentan.

“Kita tidak boleh terlalu bergantung pada produk dan bahan mentah yang kita impor, dan menghindari mengekspor teknologi utama yang dapat digunakan untuk melawan kita,” kata Stoltenberg.

Dia juga mendesak negara anggota NATO untuk tidak menciptakan penghalang baru antara negara-negara ekonomi bebas dan terbuka karena perdagangan di antara teman dan sekutu disebutnya akan membuat NATO lebih kuat dan tangguh.

Dia juga meminta negara-negara NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka karena pertahanan di dunia yang baru dan semakin kompetitif ini bukanlah "pilihan, melainkan kebutuhan."
 
"Beijing mengawasi dengan cermat jika Rusia menerima konsekuensi atau mendapat untung atas agresi di Ukraina," ujar Stoltenberg.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Shanghai luncurkan kereta kargo China-Eropa pertama untuk tahun ini

Baca juga: EU dan G7 berlakukan batasan harga pada produk minyak Rusia

Rute kereta kargo baru China timur dan Moskow dibuka

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2023