Bengaluru (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong ditutup lebih rendah pada Selasa, terbebani oleh kekhawatiran geopolitik menjelang peringatan satu tahun perang Ukraina dan keraguan seputar pemulihan ekonomi China.

Ekuitas China Daratan berakhir lebih tinggi, terangkat oleh pengembang properti dan saham logam menyusul langkah terbaru China untuk meningkatkan sektor real estat.

Indeks acuan Hang Seng Hong Kong ditutup terperosok 1,7 persen, dan Indeks Hang Seng China Enterprises merosot 2,0 persen.

Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 berakhir 0,3 persen lebih tinggi, sementara Indeks Komposit Shanghai menguat 0,5 persen.

Saham Asia lainnya tergelincir karena prospek bank sentral AS akan tetap berada di jalur hawkish, dengan investor mengincar risalah pertemuan Federal Reserve terbaru untuk petunjuk kebijakan lebih lanjut.

Baca juga: Saham China catat hari terbaik hampir 3 bulan dipicu harapan pemulihan

Baca juga: Saham Hong Kong "rebound" ikuti kenaikan AS, China ditutup melemah


Diplomat top China Wang Yi, yang akan mengunjungi Rusia minggu ini pada peringatan satu tahun invasi ke Ukraina, menyerukan pada Senin (20/2/2023) untuk negosiasi dan perdamaian demi dunia dan Eropa pada khususnya.

Presiden AS Joe Biden berjalan-jalan di sekitar Kyiv tengah dalam kunjungan mendadak pada Senin (20/2/2023), berjanji untuk mendukung Ukraina selama diperlukan.

Di antara saham individu dan sektor, raksasa teknologi yang tercatat di Hong Kong merosot 3,6 persen memimpin penurunan.

Kinerja ekuitas China yang buruk baru-baru ini tampaknya mencerminkan skeptisisme tentang kemungkinan kekuatan pemulihan China, kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

"Terlepas dari tanda-tanda kegelisahan di kalangan investor ini, kami terus mengharapkan pemulihan ekonomi China yang kuat dan kenaikan lebih lanjut di pasar dalam beberapa bulan mendatang," kata mereka, menambahkan bahwa data frekuensi tinggi (jumlah data yang sangat besar) pulih bahkan lebih cepat dari yang diharapkan.

Pengembang real estat China naik 0,4 persen setelah negara itu meluncurkan skema percontohan untuk meningkatkan investasi swasta di sektor properti. Logam non-besi melonjak 1,9 persen di tengah harapan peningkatan permintaan China.

Baca juga: Saham China berakhir naik didukung "rebound" kredit, Hong Kong melemah

Baca juga: Saham Hong Kong ditutup jatuh karena ketegangan China-AS meningkat

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023