“Memang disarankan itu kan setahun dua kali. Kadang ada juga dokter yang bilang sehat jadi enggak apa-apa setahun sekali. Cuma disarankan memang buat hewan yang usianya sudah senior, baik itu anjing atau kucing, itu lebih sering (memeriksakan kesehatannya)," kata Novi saat dijumpai di kantor Royal Canin, Jakarta Selatan, Selasa.
Pasalnya, anabul berusia dewasa perlu dicek fungsi organnya mengingat usianya yang sudah tua. "Terutama ginjal dan hati,” katanya.
Khusus untuk kucing, pawparents sebaiknya lebih rajin melakukan pemeriksaan mengingat sifat kucing yang cenderung tak menunjukkan penyakitnya.
“Kucing itu menyembunyikan ya. Kalau dia sakit itu dia tidak akan menampakkan kalau dia sakit. Makanya kucing liar atau kucing dilepas liarkan, kalau sudah lama nggak kelihatan, kemungkinan dia sudah tidak ada (meninggal). Karena kucing biasanya kalau sudah tau kapan saatnya dia pergi, dia akan mencari tempat yang nggak akan dilihat orang," kata Novi.
Pemeriksaan anabul akan disesuaikan dengan tahapan hidupnya masing-masing yang pada umumnya akan meliputi vaksin tahun pertama, pemeriksaan anti parasit, kutu dan cacing, hingga pemeriksaan fisiologis seperti telinga, mulut, hidung, mata, otot, skor tumbuh.
Sementara untuk anjing ada tambahan pemeriksaan dermatologi jika dibutuhkan.
Baca juga: Infeksi saluran kemih jadi penyakit yang banyak dialami kucing kampung
Baca juga: Tips menjaga kesehatan "anabul" saat musim pancaroba
Baca juga: Kampanye adopsi hewan lewat kencan Valentine
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2023