Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China dan Hong Kong berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin, di tengah meningkatnya ketegangan China-AS, sementara investor menunggu sinyal kebijakan dari Kongres Rakyat Nasional mendatang.

Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 ditutup melemah 0,4 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai tergelincir 0,3 persen.

Indeks acuan Hang Seng Hong Kong terpangkas 0,4 persen dan Indeks China Enterprises merosot 0,6 persen.

Amerika Serikat memperingatkan China tentang konsekuensi serius jika menyediakan senjata untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina, meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi teratas dunia itu.

Hubungan AS-China adalah ketidakpastian dominan yang membebani pikiran investor, kata Goldman Sachs, mengutip umpan balik dari investor. Bank mencatat manajer modal jangka panjang agak ragu mengerahkan modal baru untuk bekerja.

Pekan lalu, arus masuk asing melalui China-Hong Kong Stock Connect mencatat arus keluar mingguan bersih untuk pertama kalinya tahun ini, menyiratkan investor menahan diri dan momentum pembukaan kembali kemungkinan melambat.

Minggu ini, fokusnya adalah data PMI (Indeks Manajer Pembelian) China dan pembukaan Kongres Rakyat Nasional. Investor sedang menunggu petunjuk dari angka PMI dan sinyal kebijakan.

Morgan Stanley memperkirakan PMI manufaktur NBS (Biro Statistik Nasional) meningkat menjadi 50,5 pada Februari dari 50,1 pada Januari, karena pasokan dan permintaan domestik kemungkinan meningkat di tengah normalisasi bisnis dan pelonggaran infrastruktur, sementara ekspor kemungkinan tetap menjadi hambatan.

Sub-indeks makanan dan minuman CSI naik 1,0 persen, sementara semikonduktor turun 1,8 persen. Sub-indeks perawatan kesehatan Hang Seng anjlok 1,6 persen, material tergelincir 1,9 persen dan keuangan merosot 0,4 persen.

Saham Haidilao melonjak 14 persen setelah perusahaan jaringan restoran hotpot itu mengatakan Jumat lalu (24/2/2023) bahwa laba bersihnya untuk tahun 2022 tidak akan kurang dari 1.300 juta yuan, menjadikannya tidak lagi menjadi entitas yang merugi.


Baca juga: Saham Hong Kong jatuh tertekan geopolitik dan kekhawatiran pemulihan
Baca juga: BSE luncurkan bisnis perdagangan penyediaan likuiditas saham
Baca juga: Saham China catat hari terbaik hampir 3 bulan dipicu harapan pemulihan

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023