Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, menawarkan proyek Japparate kepada Konsular Kedutaan Besar Singapura Aaron Chee.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa, mengatakan proyek investasi ini menjadi unggulan Pemkot Makassar dan sudah ditawarkan ke beberapa negara.

"Proyek Japparate ini sudah ditawarkan ke beberapa negara dan sudah banyak yang berminat menggarapnya. Mulai dari Spanyol hingga Korea," ujarnya.

Baca juga: Proyek KPBU Bendungan Merangin Jambi bernilai investasi Rp6,3 triliun

Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan negara seperti Korea Selatan sudah meminta desainnya, bahkan Spanyol dan Belgia juga sudah menghubunginya untuk berencana ambil bagian pada proyek tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Danny Pomanto juga memperlihatkan desain proyek Japparate atau revitalisasi Anjungan Pantai Losari sepanjang 1,6 kilometer.

Danny menjelaskan proyek Japparate atau jembatan layang tiga lantai yang akan dibangun di kawasan Anjungan Pantai Losari dengan nilai investasi Rp5 triliun.

Ia menyatakan proyek Japparate sudah melalui kajian Investment Project Ready to Offer (IPRO) dan masuk di Forum Phinisi Sultan.

"Japparate masuk di Phinisi Sultan sehingga investasi ini dapat support dari provinsi, kota tidak berdiri sendiri, apalagi kita sudah masuk di IPRO," katanya.

Danny menerangkan pengerjaan proyek Japparate tidak perlu dilakukan reklamasi sebab akan dibangun jalan layang di sepanjang Anjungan Pantai Losari.

"Kita mulai tender Juni 2023, kita harap segera ada pemenang," tuturnya.

Baca juga: DFC Amerika Serikat bidik pembiayaan proyek transisi energi Indonesia

Sementara itu, Kepala Dinas PM-PTSP Makassar Andi Zulkifli Nanda mengatakan proyek ini akan dikerjakan dengan metode kerja sama yakni Build, Operate and Transfer (BOT).

Dengan demikian investor diharapkan mempunyai kemampuan dari segi pendanaan, serta dalam hal pengelolaan di bidang perdagangan barang dan jasa.

Andi Zulkifli Nanda melanjutkan sebagai pemilik proyek, pemerintah kota bekerja sama dengan badan usaha. Selain itu juga menyiapkan lahan yang sudah bersertifikat. "Sedangkan bangunan dan kelengkapannya itu nanti investor," ungkapnya.

Pemkot Makassar bersama investor akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan masa kontrak 25 tahun.

Dengan begitu, investor dapat menyusun pengelola menjadi empat bagian, yakni pengelola parkir, pedestrian, tenant, dan ruang publik.

"Ini alhamdulillah sertifikatnya sudah ada. Kami juga melakukan studi kelayakan Japparate dan itu anggarannya ada di Dinas PU Makassar," ucapnya.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023