Beijing (ANTARA) - Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah mengerahkan kapal perusak berpeluru kendali USS Milius dalam rangka misi penegakan hak dan kebebasan navigasi di dekat Kepulauan Spratly, Laut China Selatan (LCS), Senin.

Pernyataan tersebut keluar bertepatan dengan pelaksanaan sejumlah latihan militer China yang bertujuan untuk mensimulasikan serangan presisi terhadap Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan AS di perairan tersebut.

Pihak Angkatan Laut AS menegaskan bahwa misi yang dilakukannya tidak melanggar hukum internasional.

"Di akhir operasi tersebut, kapal USS Milius keluar dari area sekitar Spratly dan kembali melanjutkan operasinya di area lain di LCS," kata Angkatan Laut AS dalam pernyataannya. "Operasi ini bertujuan untuk mengingatkan akan pentingnya menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan yang sah di laut tersebut," tambahnya.

Pada Maret, China menuduh AS melakukan pelanggaran terhadap batas wilayahnya pasca kapal USS Milius memasuki wilayah perairan LCS di dekat Kepulauan Paracel.

Hingga kini, China masih teguh atas klaimnya terhadap sebagian besar wilayah perairan LCS yang tiap tahunnya dilintasi oleh arus perdagangan bernilai triliunan dolar AS.

China mengklaim sebagian besar wilayah perairan di LCS, di mana klaim itu tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) berbagai negara, termasuk Filipina.

Baca juga: Negosiasi CoC Laut China Selatan kembali dilanjutkan

Baca juga: China tegaskan komitmen kerja sama maritim dengan Filipina di LCS

 

Pewarta: Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2023