Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja optimis penyaluran kredit BCA akan tumbuh 10 sampai 12 persen secara tahunan pada 2023.

“Kami yakin tahun ini kami bisa menjaga momentum kenaikan kredit sebesar 10 sampai 12 persen secara tahunan,” kata Jahja dalam konferensi pers daring, Kamis.

Ada pun BCA tercatat menyalurkan kredit senilai Rp713,8 triliun sepanjang kuartal I 2023 atau tumbuh 12 persen secara tahunan.

Menurut Jahja, penyaluran kredit kuartal I 2023 juga ditopang oleh persiapan menyambut Ramadhan dan Lebaran 2023 yang biasanya membuat masyarakat meningkatkan konsumsi mereka.

Baca juga: BCA salurkan kredit senilai Rp713,8 triliun di kuartal I/2023

Ia pun meyakini pada kuartal II 2023 penyaluran kredit akan berlanjut bertumbuh, terutama untuk sektor seperti telekomunikasi dimana Indonesia masih membutuhkan pembangunan tower agar digitalisasi merata di seluruh daerah.

“Di Indonesia kita baru memiliki sekitar 100 ribu tower, sementara negara lain sudah memiliki lebih dari 100 ribu tower. Jadi kita masih membutuhkan investasi di sektor telekomunikasi ini,” katanya.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga diperkirakan masih akan bertumbuh karena BCA masih menahan suku bunga pinjaman agar tidak terlalu tinggi.

Bersamaan dengan penyaluran kredit yang diperkirakan tetap tumbuh di 2023, Jahja mengatakan BCA akan tetap menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) di bawah 2 persen.

“Kita yakin dengan mempertahankan suku bunga, dan kita lihat Amerika Serikat tendensinya berat untuk menaikkan suku bunga acuan lagi, dan Bank Indonesia kemungkinan hanya akan naikkan sedikit, jadi kita harap NPL dan LAR (loan at risk) juga bisa akan turun terus,” ucapnya.

Baca juga: BCA bukukan laba bersih Rp11,5 triliun di kuartal I 2023

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2023