London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (3/5/2023), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 0,20 persen atau 15,34 poin menjadi menetap di 7.788,37 poin.

Indeks FTSE 100 merosot 1,24 persen atau 97,54 poin menjadi 7.773,03 poin pada Selasa (2/5/2023), setelah meningkat 0,50 persen atau 38.99 poin menjadi 7.870,57 poin pada Jumat (28/4/2023), dan berkurang 0,27 persen atau 21,06 poin menjadi menetap di 7.831,58 poin pada Kamis (27/4/2023).

Pasar saham London ditutup pada Senin (1/5/2023) untuk libur Hari Buruh.

Baca juga: Saham Inggris dibuka menguat jelang keputusan suku bunga Fed

Pearson PLC, sebuah perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris yang berkantor pusat di London melambung 10,08 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips setelah anjlok sehari sebelumnya.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris Vodafone Group PLC yang terdongkrak 2,64 persen; serta perusahaan manufaktur Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik Melrose Industries PLC menguat 2,56 persen.

Baca juga: Saham Jerman berbalik menguat, indeks DAX 40 bangkit 0,56 persen

Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang tergelincir 4,17 persen; serta induk perusahaan dan perusahaan asosiasi yang menawarkan berbagai layanan perbankan dan jasa keuangan Inggris, Lloyds Banking Group PLC kehilangan 3,57 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023