New York (ANTARA) - Wall Street melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), membalikkan kenaikan setelah komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuat investor bertanya-tanya apa langkah bank sentral AS selanjutnya dengan kenaikan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 270,29 poin atau 0,80 persen, menjadi menetap di 33.414,24 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 28,83 poin atau 0,70 persen, menjadi berakhir di 4.090,75 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 55,18 poin atau 0,46 persen, menjadi ditutup di 12.025,33 poin.

Semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan sektor energi dan keuangan turun paling banyak. Indeks perbankan regional KBW merosot 0,9 persen, memperpanjang penurunan tajam minggu ini.

Baca juga: Wall St jatuh terseret bank regional, investor tunggu keputusan Fed

Indeks-indeks utama awalnya menahan kenaikan setelah pernyataan Fed. Fed meningkatkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, seperti yang diharapkan, dan mengisyaratkan pihaknya bisa menghentikan kenaikan lebih lanjut.

Keputusan secara bulat mengangkat suku bunga acuan overnight bank sentral AS ke kisaran 5,00-5,25 persen, kenaikan ke-10 berturut-turut sejak Maret 2022.

Saham mulai pingsan setelah konferensi pers menyusul pernyataan tersebut. Powell mengatakan The Fed masih memandang inflasi terlalu tinggi, dan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.

"The Fed terus berjalan di atas tali, dan itu adalah mereka mencoba untuk mencapai keseimbangan antara kredibilitas melawan inflasi sambil mencoba merekayasa soft landing," kata Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors di Boston.

Menuju ke sesi, investor cemas akan sinyal dari bank sentral AS tentang apakah kenaikan Rabu (3/5/2023) akan menjadi kenaikan terakhir untuk saat ini.

"Siapa pun yang mengharapkan kecenderungan ke arah skenario itu, sepertinya mereka tidak mendapatkannya," kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc., sebuah firma penasihat investasi yang berbasis di Toledo, Ohio. "Itu tidak meyakinkan."

Baca juga: Saham Inggris berakhir menguat, indeks FTSE 100 terangkat 0,20 persen

Investor khawatir bahwa suku bunga yang lebih tinggi pada akhirnya akan mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Sebelumnya, data menunjukkan perusahaan swasta AS meningkatkan perekrutan pada April, tetapi menunjukkan tanda-tanda pasar tenaga kerja melambat menyusul beberapa kenaikan suku bunga.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan sektor jasa-jasa AS mempertahankan laju pertumbuhan yang stabil pada April, tetapi harga input yang lebih tinggi mengindikasikan inflasi dapat tetap tinggi untuk beberapa waktu.

Baca juga: Saham Jerman berbalik menguat, indeks DAX 40 bangkit 0,56 persen

Saham Advanced Micro Devices jatuh 9,3 persen setelah pembuat cip tersebut memperkirakan penjualan triwulanan di bawah perkiraan karena pasar PC yang lemah.

Sebanyak 12,03 miliar saham berpindah tangan di bursa AS dibandingkan dengan rata-rata 10,51 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023