Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani menyampaikan capaian prioritas ekonomi atau Priority Economic Deliverables (PEDs) Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 beririsan dengan prioritas dalam Presidensi Indonesia di G20 Tahun 2022.

"Irisan capaian prioritas ekonomi yakni mulai dari keuangan transisi, keuangan dan kesehatan, pembiayaan infrastruktur, ketahanan pangan, hingga sektor keuangan," kata Sri Mulyani dalam akun instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.

Selain itu, mekanisme transisi energi, inklusi keuangan digital, dan literasi keuangan bagi UMKM juga menjadi fokus Keketuaan Indonesia pada ASEAN kali ini.

Adapun hal tersebut disampaikan Menkeu dalam acara Asian Development Bank Institute (ADBI) Session-Diving Into ADB-ADBI Support for the G20 di Incheon, Korea, pada 3 Mei 2023.

Sesi yang dibuka oleh Dekan ADBI Tetsushi Sonobe ini digelar dalam rangka menyambut G7 Hiroshima Summit, dimana seluruh peserta bertukar pandangan mengenai kerja sama G20 dan G7 untuk mempromosikan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga: Menkeu: Pangsa perdagangan ASEAN ke Korea naik 82,8 persen sejak 2003

Menkeu pun berkesempatan menyampaikan beberapa topik seputar Keketuaan ASEAN Indonesia pada 2023 dan Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.

Dia menyampaikan bagaimana Presidensi G20 Indonesia berfokus pada penguatan sistem kesehatan global, transisi energi (termasuk di dalamnya mekanisme transisi energi), transformasi digital, ketahanan pangan, hingga bagaimana cara melanjutkan berbagai capaian Indonesia kepada Presidensi berikutnya, yakni India.

ADBI merupakan wadah bagi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dalam membantu merumuskan strategi efektif bagi kawasan Asia dan Pasifik.

Menkeu percaya, berbagai mitra pengetahuan seperti ADB dan ADBI ini begitu penting bagi para penyusun kebijakan di tingkat nasional, regional, maupun global dalam merumuskan berbagai kebijakan yang mangkus dan sangkil.

"Saya harap kerja sama antara ADB, ADBI, G20, G7, dan negara-negara selatan dapat terus diperkuat," tegasnya.

Baca juga: Menkeu bahas rencana investasi energi terbarukan dengan investor Korea

Baca juga: Menkeu: Peran lembaga multilateral penting bagi negara tertekan utang

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023