Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Selatan memberikan bantuan makanan sehat kepada 16 anak terduga tengkes (stunting) di Menteng Dalam, Tebet untuk mendukung tumbuh kembang sejak usia dini.

"'Stunting' berkaitan erat dengan pola asuh, semoga nantinya, kita bisa mencegah dan menghilangkannya untuk menuju Indonesia emas 2024," kata Kapolrestro Jaksel Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Ade Ary menuturkan kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak sehingga mengakibatkan tengkes.

Terlebih, menurut dia, masalah sosial ini cenderung terjadi di kalangan masyarakat tingkat menengah ke bawah sehingga pihaknya tergerak untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Harapan bukan hanya edukasi yang diberikan, namun untuk selanjutnya adanya pembinaan lanjutan dari semua pihak termasuk puskesmas terkait," katanya. 

Baca juga: BKKBN: Gotong royong kunci kesuksesan atasi stunting Jakarta Selatan

Pembagian makanan ini dilakukan oleh 12 personel yang dipimpin oleh Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania dan Lurah Menteng Dalam Dina Roslina kepada 80 peserta di Pomelotel Hotel Jalan Dukuh Patra Jaya.

Sementara itu, Lurah Menteng Dalam Dina Roslina menambahkan tercatat ada 16 anak terduga tengkes yang nantinya akan mendapat pembinaan lanjutan dari puskesmas kecamatan.

"Saya harapkan bapak ibu berkomitmen memperbaiki gizi anak-anak ini dan terima kasih kepada pak Kapolres semoga bantuan yang diberikan bermanfaat untuk seterusnya," ujar Dina.

Disebutkan, bantuan yang diterima belasan anak ini nasi kotak, susu kotak dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.

Sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan keberhasilan memperbaiki gizi setiap bayi menjadi penentu penurunan angka prevalensi tengkes sepanjang tahun ini. 

Baca juga: Pemkot Jakbar libatkan perguruan tinggi tangani tengkes

“Kita terus melakukan terobosan yang semuanya difokuskan dan harus dipastikan bahwa makanan (bergizi) sampai ke setiap mulut anak dan ibu hamil,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Jakarta, Selasa.

Hasto menuturkan angka prevalensi tengkes sudah turun menjadi 21,6 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, setelah pada 2022 angkanya 24,4 persen.

 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2023