Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia menguat pada awal perdagangan Kamis, mendekati tingkat tertinggi satu minggu terhadap dolar didukung oleh harga minyak yang relatif tinggi dan prospek pembayaran pajak akhir bulan yang akan datang.

Pada pukul 08.18 GMT, rubel 0,6 persen lebih kuat terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 83,52 dan naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 91,86 versus euro. Mata uang Rusia itu juga menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 11,61.

Rubel melemah sekitar 2,0 persen terhadap dolar minggu lalu, mencapai level terendah lebih dari 14 bulan, dirusak oleh perubahan volatil di pasar likuiditas rendah, menimbulkan komentar dari pejabat senior, yang menyatakan bahwa nilai tukar 80-90 per dolar adalah lebih baik.

Rubel akan segera mendapatkan dukungan dari periode pembayaran pajak akhir bulan yang biasanya membuat eksportir mengubah pendapatan devisa untuk menyelesaikan kewajiban lokal.

Baca juga: Rubel Rusia pangkas beberapa kerugian karena harga minyak naik

Baca juga: Rubel Rusia stabil di dekat 84 terhadap dolar AS


"Mendekati puncak periode pajak, eksportir meningkatkan volume penjualan mata uang asing, namun fenomena ini bersifat sementara dan akan segera berakhir," kata Alexei Antonov dari Alor Broker.

"Mulai pertengahan minggu depan ada kemungkinan besar bahwa mata uang Rusia akan melanjutkan depresiasinya."

Minyak mentah Brent, harga acuan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 76,97 dolar AS per barel, tetapi diperdagangkan lebih tinggi dari dua minggu terakhir.

Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar menguat 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.060,7 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,3 persen lebih rendah pada 2.812,1 poin.

Baca juga: Rubel Rusia pulih setelah pekan yang bergejolak

Baca juga: Rubel Rusia meluncur ke level terlemah sejak awal April terhadap dolar

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023