Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) akan membangun penampungan gas terkompresi (compressed natural gas) di empat lokasi dengan target operasi pada 2013-2014.

Menurut Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki di Jakarta Senin, keempat lokasi dimaksud meliputi Tambak Lorok, Semarang (Jawa Tengah), Muara Tawar, Bekasi (Jawa Barat), Grati, Pasuruan (Jawa Timur, dan di Bangkanai (Kalimantan Timur).

Di Tambak Lorok, Semarang akan berkapasitas 15-17 miliar BBTUD (British thermal unit), di Muara Tawar, Bekasi 20 BBTUD, Grati, Pasuruan 16 BBTUD, dan Bangkanai 4 BBTUD.

"CNG Grati sedang tahap pembangunan dan diharapkan selesai Mei 2013," katanya.

Sementara, CNG Muara Tawar dan Tambak Lorok ditargetkan beroperasi akhir 2013, serta Bangkanai pada 2014.

Nilai investasi untuk penampungan (storage) CNG di keempat lokasi itu lebih dari 100 juta dolar AS.

PLN, kata Suryadi, sedang mengkaji potensi gas di Papua untuk dijadikan CNG. "Nantinya, sumber gas yang kecil-kecil akan ditampung dijadikan CNG dan didistribusikan menggunakan barge ke `remote area`," katanya.

Ia juga mengatakan, PLN juga tengah dalam proses pengadaan "marine" CNG di Gresik. CNG tersebut direncanakan dikapalkan ke Lombok 20 BBTUD dan Bawean 0,35 BBTUD.

Saat ini, PLN baru mengoperasikan satu storage CNG berkapasitas tiga BBTUD di Jakabaring, Sumsel sejak Januari 2013.

Gas berasal dari BUMD Sumsel yang dipasok dari Medco.

PLN juga berencana mengoperasikan CNG Sungai Gelam, Jambi berkapasitas 4,5 BBTUD pada Juni 2013 yang akan mengolah gas pasokan dari PT Pertamina EP.

Kemudian storage CNG Tanjung Selor, Kalimantan dengan kapasitas 3 BBTUD pada November 2013.

BUMD membeli gas dari Medco yang berasal dari lapangan Simenggaris dan CNG diangkut dengan barge ke Tanjung Selor dan listriknya disalurkan melalui kabel laut.

PLN berkepentingan membangun storage CNG karena bisa disimpan dan akan digunakan saat beban puncak saja.

Dengan bahan bakar alternatif berupa CNG, maka gas bisa menghasilkan tenaga listrik hingga 16 kali lipat dibandingkan gas bumi.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013