Tokyo (ANTARA) - Jepang pada Sabtu mengatakan tidak ditemukan kandungan tritium pada sampel ikan yang diambil di perairan dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, di mana air radioaktif yang telah diolah dibuang ke laut awal minggu ini.

Pembuangan air dimulai pada Kamis meski nelayan setempat dan beberapa negara tetangga mengkhawatirkan dampaknya terhadap lingkungan, sementara badan pengawas nuklir PBB mengatakan prosedur pembuangan tersebut sesuai standar keselamatan global.

Sampel ikan yang diperiksa adalah kerapu dan ikan pipih, yang diambil pada Jumat dalam perairan berjarak 5 km dari saluran pembuangan Fukushima Daiichi, menurut Badan Perikanan Jepang di situs webnya.

Air buangan tersebut telah dipakai untuk mendinginkan bahan bakar nuklir yang meleleh di pembangkit itu, tetapi telah menjalani proses untuk menghilangkan sebagian besar radionuklida, kecuali tritium.

Sisa tritium kemudian diencerkan menjadi 1/40 dari konsentrasi yang diizinkan menurut standar keamanan Jepang sebelum dibuang ke Samudera Pasifik melalui terowongan bawah laut yang berjarak 1 km dari pembangkit di tepi pantai itu, yang hancur oleh gempa dan tsunami hebat pada Maret 2011.

Badan itu berencana untuk mengambil sampel ikan setiap hari untuk melakukan analisis dan menyediakan pembaruan tentang hasilnya selama satu bulan.

Kementerian Lingkungan Jepang juga mengambil sampel air laut dalam radius sekitar 50 km dari pembangkit dan mengumumkan hasilnya secepat mungkin, kemungkinan pada Minggu.

Sumber: Kyodo

Baca juga: IAEA janji terus memonitor proses pembuangan air radioaktif Jepang
Baca juga: Partai oposisi Korsel tolak pembuangan air limbah nuklir oleh Jepang

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023