London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah positif pada perdagangan Jumat waktu setempat (1/9/2023), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,34 persen atau 24,41 poin menjadi menetap di 7.464,54 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 0,45 persen atau 34,54 poin menjadi 7.439,13 poin pada Kamis (31/8/2023), setelah terangkat 0,12 persen atau 8,68 poin menjadi 7.473,67 poin pada Rabu (30/8/2023), dan bertambah 1,72 persen atau 126,41 poin menjadi 7.464,99 poin pada Selasa (29/8/2023).

BP PLC, perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris dan salah satu perusahaan terbesar di dunia diukur dari pendapatan dan laba meningkat 2,73 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan internasional yang berfokus pada pertambangan aluminium, borat, tembaga, emas, bijih besi, timah, perak, timah, uranium dan seng Rio Tinto PLC menguat 2,05 persen; serta perusahaan pertambangan multinasional yang tercatat di Inggris Anglo American PLC naik 1,69 persen.

Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan pengembang dan investasi properti terbesar di Inggris Raya British Land Company PLC merosot 2,81 persen; serta perusahaan jasa keuangan yang menyediakan layanan asuransi Admiral Group PLC melemah 2,41 persen.

Baca juga: Saham Inggris dibuka menguat ditopang sektor energi dan pertambangan
Baca juga: Saham Inggris hentikan reli 6-sesi, indeks FTSE 100 jatuh 0,45 persen


Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023