Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memaparkan langkah strategis yang tengah dijalankan pihaknya untuk mewujudkan percepatan transformasi digital nasional sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kementerian Kominfo menetapkan tujuan strategis Kominfo, yang berkaitan dengan percepatan infrastruktur digital, digitalisasi pemerintahan, ekonomi digital, hingga komunikasi publik,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat membuka diskusi hibrid yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis.

Agar rencana strategis itu seluruhnya dapat tercapai, Budi menegaskan maka pihaknya juga berfokus untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk melaksanakan percepatan transformasi digital.

Program peningkatan SDM itu juga dikenal dengan program penciptaan talenta digital yang ditargetkan bisa mencapai sembilan juta hingga 2030 sesuai dengan proyeksi laporan Bank Dunia dan McKinsey pada 2018.

Baca juga: Kemenkominfo miliki anggaran Rp14,84 triliun untuk tiga program 2024

Diharapkan talenta-talenta digital tersebut nantinya dapat berdaya untuk mengatur infrastruktur digital yang telah dibangun oleh Pemerintah.

"Kita memahami bahwa SDM digital diperlukan, karena itu, kita juga di Kementerian Kominfo mengatur mengenai sumber daya frekuensi, infrastruktur TIK, legislasi, organisasi, serta kerja sama kelembagaan yang menyeluruh,” kata Budi.

Dalam aspek penyediaan infrastruktur, Menkominfo menyatakan Pemerintah terus melakukan penyediaan BTS 4G yang memungkinkan akses internet lebih merata.

Selain itu ada juga Proyek Palapa Ring sebagai jaringan tulang punggung dan peluncuran satelit multifungsi Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 untuk membuat kesetaraan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Ini termasuk juga digitalisasi dari jaringan yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Bahkan Kominfo menjalankan pusat monitoring telekomunikasi agar memastikan layanan telekomunikasi berkualitas,” ujarnya.

Berkaitan dengan program penataan spektrum frekuensi, Kemenkominfo terus kolaborasi dengan penyelenggara jaringan bergerak seluler terkait farming dan refarming spektrum frekuensi radio dan juga laboratorium uji perangkat telekomunikasi.

Baca juga: STMM Yogyakarta diminta jadi pusat pendidikan transformasi digital

Setelah melakukan percepatan infrastruktur yang menjadi fondasi utama dalam akselerasi transformasi digital, Kementerian Kominfo menjalankan program Pemerintahan berbasis Digital. Program itu bertujuan mendukung dan mendorong pelayanan publik yang efisien, efektif, dan transparan.

“Kita bisa lihat bahwa Program Pemanfaatan TIK ini juga mencakup startup digital, Pusat Data Nasional, digitalisasi di sektor-sektor strategis dan juga Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pelindungan data pribadi, pelatihan talenta digital, pelatihan literasi digital dan juga mewujudkan Smart City,” tambah Budi.

Terakhir pada rencana strategis komunikasi publik, Kemenkominfo bertugas mendiseminasikan informasi yang bernilai positif tentang Indonesia kepada masyarakat baik di dalam maupun luar negeri.

Menurut Budi, penyediaan informasi dan penguatan tata kelola komunikasi publik melibatkan semua elemen agar membuat masyarakat Indonesia makin produktif.

“Diseminasi informasi mencakup dukungan sosialisasi nasional dan internasional, seperti yang kini sedang berlangsung, KTT ke-43 ASEAN di Jakarta,” kata Menteri Budi mengakhiri penjelasannya. 

Baca juga: Kadin dalam ASEAN-BAC jelaskan transformasi digital selamatkan ekonomi

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023