Jakarta (ANTARA News) - Nilai transaksi e-commerce meningkat hingga tiga kali lipat per bulan, kata Ketua Umum Indonesia e-Commerce Association (idEA), Daniel Tumiwa.

"Intinya nilai transaksi berkembang dan naik dua sampai tiga kali lipat per bulan," katanya saat peluncuran perangkat lunak layanan analisis bisnis di Jakarta, Senin.

Daniel menambahkan pihak bank bahkan bisa menargetkan sampai empat kali lipat secara keseluruhan. Namun, menurut dia, kenaikan tersebut tergantung pada jenis, model, dan banyaknya barang yang dijual.

"Modal bisnis ini kan beda-beda. Kalau jualan baju saja mungkin agak susah, beda dengan jualnya macam-macam barang. Tetapi, secara industri, e-commerce sudah terbukti berkembang dengan 'speed' (kecepatan) yang seperti itu," katanya. 

Dengan menjamurnya pasar online saat ini, dia menyarankan agar pebisnis mengetahui kondisinya seperti apa.

"Yang perlu diwaspadai sekarang ini banyak pemain-pemain dagang online," katanya. 

Berdasarkan hasil riset "E-Commerce in Indonesia Research", pada Agustus 2012, prakiraan pangsa pasar e-commerce senilai 0,6-1,2 miliar dolar AS, pengeluaran e-commerce rata-rata pertahun 256 dolar AS dan hanya 6,5 persen pengguna internet bertransaksi online. 

Namun, Daniel mengatakan tantangan yang dihadapi e-commerce saat ini yakni kepercayaan. 

Dia memaparkan hal tersebut didasari belum banyaknya orang di Indonesia memanfaatkan e-commerce yang baru ramai dua tahun terakhir dan hanya lewat bisnis-bisnis tertentu, seperti maskapai penerbangan.   

"Untuk itu, kami perlu mengedukasi pasar secara agresif tentang e-commerce, termasuk membangun kepercayaan bagi pelanggan dan meningkatkan kualitas infrastuktur industri," katanya. 

Pewarta:
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013