Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyiapkan sedikitnya 4.100 ember bibit nyamuk berbakteri wolbachia untuk mengatasi demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

"Peluncurannya di Kecamatan Kembangan sebagai percontohan pada awal Desember 2023," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakbar, Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta pada Jumat. Ia menjelaskan, ribuan ember nyamuk berwolbachia tersebut akan dijaga oleh 'orang tua asuh', yakni pemilik rumah, tempat ember tersebut ditempatkan.

"Yang paling penting adalah orang tua asuh nyamuk. Itu yang kita sebut orang tua asuh adalah rumah-rumah yang ditempatkan, diletakkan ember-ember berisi telur nyamuk itu yang akan dipantau tiap dua minggu sekali (perkembangannya)," ucap Erizon.

Erizon menyebut pihaknya sudah melakukan persiapan dengan melatih kader-kader yang menjadi koordinator lapangan dalam program tersebut.

Baca juga: Uji coba "wolbachia" menunggu kesepakatan Kemenkes-DKI

"Sudah, dari tingkat kota sudah dilakukan pelatihan untuk koordinator lapangan. Teman-teman koordinator lapangan yang akan memantau di Kembangan. Juga, dilakukan sosialisasi secara tidak langsung soleh teman-teman kader dari puskesmas," kata Erizon.

Terkait pertimbangan dipilihnya Kembangan sebagai percontohan, kata Erizon, mempertimbangkan jumlah bibit wolbachia yang masih terbatas dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan laboratorium Kementerian Kesehatan di Solo.

"Karena memang untuk merilis ini dibutuhkan jumlah telur nyamuk berwolbachia yang sangat banyak. Untuk saat ini hanya bisa didukung dari lab UGM dan lab Kemenkes yang di Solo, sehingga tidak bisa semua dan akan bertahap," kata Erizon.

Sebelumnya, Erizon menyebut penanganan DBD dengan nyamuk berwolbachia terbukti 87 persen efektif saat uji coba di beberapa wilayah seperti Bantul, Sleman dan Yogyakarta.

"Ini sudah ada implementasi, karena 'pilot project' (proyek awal) sudah sejak 2014 dilakukan di Sleman, Bantul, dan Yogyakarta. Jadi, karena sudah terbukti menurunkan sampai 87 persen, sehingga diimplementasikan di lima kota (salah satunya Jakbar)," kata Erizon.

Baca juga: Jakbar siapkan kader untuk uji coba "Wolbachia” lawan virus dengue

Selain itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakbar, Arum Ambarsari mengatakan wolbachia adalah sejenis bakteri yang normalnya hidup dalam tubuh serangga dan tidak berbahaya terhadap serangga tersebut.

"Berdasarkan penelitian di Australia, bakteri wolbachia yang disuntik ke dalam tubuh nyamuk penyebar virus dengue bisa menurunkan jumlah virus dengue yang ada di dalam tubuh nyamuk aedes aegypti (melalui kompetisi antara bakteri wolbachia dan virus dengue). Nyamuk aedes itu kemudian menjadi nyamuk aedes yang memiliki wolbachia," kata Arum.

Harapannya, lanjut Arum, nyamuk aedes yang memiliki wolbachia dalam tubuhnya tidak bisa lagi menularkan virus dengue dari satu manusia ke manusia yang lain.

"Dulu, dalam penelitian di Australia itu menggunakan metode suntik bakteri wolbachia. Nah, kita sudah tidak pakai suntik lagi nih, tetapi kita mengembangbiakkan nyamuk wolbachia," jelas Arum.

Baca juga: Jumlah kasus DBD di Jakbar menurun selama 2023

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2023