Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) menjual produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link lebih banyak dengan porsi sekitar 65 persen dibandingkan dengan asuransi non-unit link di 2023.

"Penjualan unit link masih lebih besar dibandingkan dengan non-unit link. Kira-kira, kalau tidak salah, 65 persen penjualan selama 2023 itu adalah unit link. Ada sedikit penurunan dibandingkan dengan sebelumnya (2022)," kata Direktur Allianz Life Bianto Surodjo saat media visit di kantor ANTARA, Jakarta, Kamis.

Bagi perseroan, menurut Bianto, porsi penjualan produk asuransi jiwa itu mengindikasikan bahwa unit link lebih diminati masyarakat. Dia menilai, porsi penjualan antara unit link dan non-unit link di Allianz Life dapat dikatakan masih cukup sehat.

"Kami sendiri di Allianz percaya bahwa produk unit link itu asalkan dijual pada orang yang tepat, lalu yang membeli mengerti, sebenarnya produk yang bagus, lho. Karena bisa memberikan proteksi dan funding dari proteksi melalui unit link-nya itu sendiri akan sangat membantu masyarakatnya kita," kata dia.

Bianto mengatakan, pihaknya tidak secara khusus menargetkan besaran porsi penjualan unit link pada 2024. Namun berkaca dari tahun lalu, dia memperkirakan penjualan unit link di 2024 dapat tumbuh 5 hingga 10 persen.

"Kita tidak ada target khusus unit link itu mesti berapa. Tapi mungkin perkiraan kita, kalau tahun lalu (2023) 65 persen, mungkin tahun ini sekitar itu. Bisa plus minus 5-10 persen," ujar dia.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat kontribusi produk unit link mencapai 48 persen terhadap total pendapatan premi industri asuransi jiwa di 2023. Angka tersebut masih kalah jika dibandingkan dengan produk tradisional yang menjadi kontributor utama terhadap total pendapatan premi, yaitu sebesar 52 persen.

Hingga akhir 2023, menurut AAJI, total pendapatan premi asuransi jiwa tercatat sebanyak Rp177,66 triliun. Adapun kontribusi produk unit link tercatat sebesar Rp85,33 triliun di 2023 atau turun 22,6 persen dari yang sebelumnya Rp110,23 triliun di 2022.

Meskipun tercatat adanya penurunan jika dibandingkan dengan kinerja 2022, AAJI mencatat bahwa di sepanjang 2023 produk asuransi jiwa unit link masih menunjukkan adanya pertumbuhan. AAJI juga yakin minat masyarakat terhadap unit link terus meningkat di masa mendatang.

Baca juga: Allianz Life Indonesia ingin tetap tumbuh dua digit di 2024
Baca juga: Allianz Life Indonesia resmi luncurkan Allianz Syariah
Baca juga: Allianz Life yakin spin off unit syariah selesai di akhir 2023

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024