Jakarta (ANTARA News) - Istilah "gemuk dan sehat" kini dipertanyakan karena berdasarkan studi terbaru, obesitas, setidak-tidaknya dalam jangka panjang, mempertinggi risiko kematian.

Studi  yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine  menunjukkan bahwa pola obesitas tidak ada yang masuk keadaan "sehat".

Para peneliti dari rumah sakit Mount Sinai di Toronto menemukan hahwa orang dengan berat badan berlebih dan tidak memiliki masalah metabolik alias normal tekanan darah, kolesterol, gula darah, tetap 24 persen lebih besar risikonya mengalami masalah jantung dibandingkan orang dengan berat badan normal tanpa masalah metabolik.

Dalam tulisan penyerta studi tersebut, James Hill dan Dr. Holly Wyatt dari Universitas Colorado mengatakan penemuan ini konsisten dengan ide bahwa kegemukan adalah penyakit.

Meski begitu, Dr Pieter Cohen dariHarvard Medical School mengatakan ia menginterpretasi hasil penelitian secara berbeda.

Cohen mengatakan para peneliti mengamati partisipan selama 10 tahun tapi informasi mengenai status metabolik hanya dikumpulkan sekali.

Jadi, menurut Cohen, orang gemuk sehat yang berisiko tinggi mengalami kematian atau masalah jantung dalam penelitian itu, tidak jelas jika risikonya karena kegemukan  atau suatu kondisi metabolik yang memburuk dan tidak terbaca oleh studi.

Cohen mengakui bahwa kegemukan dapat meningkatkan risiko masalah lain seperti gangguan pinggul dan lutut.

Penderita kegemukan dia anjurkan untuk menurunkan berat badan sekalipun metabolik mereka sehat.

Penerjemah: Lia Wanadriani
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013