Kairo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan Menlu Prancis Stephane Sejourne mengadakan pembicaraan di Kairo pada Rabu membahas upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.

Shoukry dan Sejourne mencari cara untuk menyelesaikan krisis di Gaza, demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Sejourne tiba di Kairo pada Rabu pagi dalam kunjungan tak terjadwal di tengah laporan adanya kemungkinan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dengan Israel untuk mengakhiri konflik di Gaza.

Saluran TV pemerintah Mesir Al Qahera News mengatakan bahwa pembicaraan itu berlangsung dengan pihak terkait untuk menyelesaikan poin-poin yang bertentangan antara Israel dan Hamas, mengutip sebuah sumber.

Pertemuan tak langsung Israel dengan Hamas telah berlangsung di Kairo dan Doha dengan tujuan mencapai kesepakatan yang mencakup pertukaran tahanan, dimana warga Israel yang ditawan akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Tel Aviv meyakini lebih dari 130 warga Israel ditahan di Gaza, sementara Israel memenjarakan sekitar 9.100 warga Palestina.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin mengatakan bahwa Israel memberikan Hamas tawaran "murah hati" untuk dapat membebaskan warga Israel yang ditawan, dengan potensi tercapainya gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa bersumpah akan menyerang Rafah, tempat tinggal bagi lebih dari 1,4 juta penduduk Palestina yang mengungsi, dengan atau tanpa perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Kolombia putus hubungan dengan Israel akibat "genosida" di Jalur Gaza
Baca juga: Hamas hentikan negosiasi gencatan senjata jika Israel serang Rafah

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
COPYRIGHT © ANTARA 2024