Batam (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Kepri telah memasang 15 perangkat pintu perlintasan keimigrasian otomatis (autogate) guna mempercepat proses keimigrasian penumpang melintas antar negara.

Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Kharisma Rukmana di Batam, Kamis mengatakan 15 perangkat autogate tersebut terpasang di Pelabuhan Batam Center dan Pelabuhan Habourbay Batu Ampar.

"Yang sudah terpasang lima perangkat dan ditempatkan di Pelabuhan Batam Center, Ada juga 10 unit yang terpasang di Pelabuhan Habourbay dan sudah lama terpasang sejak 2022. ada lima unit di keberangkatan dan lima unit di kedatangan," kata Kharisma.

Ia menyampaikan direncanakan Imigrasi Batam akan menambah 5 perangkat autogate di pintu kedatangan Pelabuhan Batam Center.

"Mungkin di kedatangan Pelabuhan Batam Center jumlah mungkin lima unit lagi. Harapan kita seperti di Bandara Soetta sampai 60 autogate," ujar dia

Kharisma menyampaikan pihaknya telah melaksanakan sosialisasi melalui media massa dan media sosial terkait penerapan autogate di pelabuhan internasional.

"Kendala kemarin sempat ada masalah teknis saat momen liburan Imlek, server down karena jumlah penumpang yang menggunakan autogate sangat banyak, jadi kelebihan muatan data, jadi down. Tapi sudah kita perbaiki, insya Allah sudah bisa berjalan dengan normal," kata dia.

Sebelumnya, Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) telah menerbitkan 27.820 paspor biasa dan elektronik untuk masyarakat pada triwulan satu tahun 2024.

Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Kharisma Rukmana di Batam, Jumat mengatakan dari 27.820 paspor yang diterbitkan, terdiri dari 19.738 paspor biasa dan 8.082 paspor elektronik.

Ia menyampaikan minat warga Kota Batam terhadap paspor elektronik masih rendah dibandingkan dengan kota-kota besar di Indonesia.

"Kalau dilihat dari angka ini, minta warga Batam terhadap e-paspor kurang diminati. Lebih banyak yang mengajukan paspor biasa. Padahal dari kita sudah mensosialisasikan bahwa e-paspor itu lebih maksimal penggunaannya dari paspor biasa," kata Kharisma.

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2024