Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, meluncurkan program “Cirebon Extrade Hub” untuk membuka akses bagi pelaku UMKM di daerahnya guna memasarkan produk ke luar negeri melalui jaringan pekerja migran asal Indonesia.
 
“Kami sudah bekerja sama dengan Perkumpulan Tenaga Kerja Purna dan Keluarga (Pertakina) untuk merealisasikan program ini di 2024,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Senin.
 
Ia menjelaskan, lewat program tersebut, pelaku UMKM diberikan ruang untuk mengekspor produk dengan sasarannya adalah pekerja migran, khususnya di Singapura, Taiwan, Malaysia dan Hong Kong.
 
Berdasarkan data dari Pertakina, kata dia, tercatat jumlah pekerja migran yang berada di luar negeri hampir menyentuh 8 juta orang.
 
Iing menyebut pekerja migran itu menjadi peluang pasar yang potensial, sehingga Pemkot Cirebon berupaya memfasilitasi pelaku UMKM mengekspor produknya lewat jaringan tersebut.
 
“Jadi pekerja migran itu adalah target marketnya. Kita sudah berkoordinasi mekanismenya produk dikirim ke jejaring Pertakina. Jadi di luar negeri ada produk UMKM,” ujarnya.
 
Menurut dia, konsep ekspor yang dimaksud hampir sama dengan pemasaran produk ke luar negeri pada umumnya. Hanya saja jumlah skala pengiriman produk tersebut tidak begitu banyak.
 
Iing mencontohkan untuk sekali ekspor, nantinya terdapat beberapa produk UMKM yang dikirim bersamaan dalam satu kontainer. Kemudian barang-barang tersebut dibeli oleh pekerja migran.
 
“Selain membuka akses pasar, kami memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk memahami mekanisme ekspor secara resmi,” tuturnya.
 
Ia optimistis jika program Cirebon Extrade Hub berjalan baik, pelaku UMKM bisa terpacu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya serta memperluas jaringan pasar hingga ke tingkat global.
 
Dengan demikian, kegiatan bisnis yang dilakoni mereka bisa naik kelas menjadi Industri Kecil Menengah (IKM).
 
“Kemarin jumlahnya 2.276 UMKM. Saat ini UMKM binaan kami sekarang meningkat di atas 3 ribuan. Dengan program ekspor ini, kami ingin memacu mereka untuk naik kelas,” ucap dia.

Baca juga: Pemkot Cirebon dan Kemenko Perekonomian edukasi UMKM urus izin edar 
Baca juga: Pemkot Cirebon fasilitasi pelaku UMKM untuk ekspor produk ke Malaysia
Baca juga: Pemkot Cirebon memfasilitasi pelaku UMKM jajaki pasar Filipina
Baca juga: Produk unggulan UMKM Kota Cirebon menembus pasar global

 

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024