Jakarta (ANTARA) - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendorong adanya ahli atau expertise di bidang business interruption (BI) pada asuransi properti.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat menilai, industri asuransi properti di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang semakin tinggi, salah satunya terjadi peningkatan klaim dan besarnya nilai loss yang berkaitan dengan business interruption (BI).

Hal itu disebabkan karena di Indonesia, ahli di bidang business interruption masih sangat sedikit, sehingga perlu meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan bisnis asuransi Property & Engineering di Indonesia.

“Peran expertise di perusahaan asuransi, loss adjuster, forensic accounting, maupun perusahaan reasuransi sangat penting dan dibutuhkan, hal ini untuk mencegah terjadinya kerugian finansial yang lebih besar saat menghadapi business interruption saat menjalankan usahanya,” ujar Delil di Jakarta, Senin.

Untuk itu, Indonesia Re berkolaborasi dengan Arthur J. Gallagher & Co menggelar acara berbagi wawasan bertajuk “Grasping the Concept of Business Interruption Coverage Alongside Material Damage” yang menghadirkan pembicara dari Pooba Mahalingam dari Regional Risk Consultant Singapore dan Sarah Chick Manager MDD Forensic Accountants Singapore.

Kegiatan itu merupakan salah satu wujud keunggulan layanan Perseroan sebagai pusat pengetahuan di industri asuransi dan reasuransi kepada perusahaan asuransi umum sebagai salah satu mitra usaha perusahaan, serta untuk meningkatkan pemahaman underwriter dalam pengelolaan bisnis asuransi Property & Engineering terutama yang terkait dengan kerusakan material dan perhitungan business interruption.

Indonesia Re sebagai perusahaan reasuransi yang memberikan dukungan ke perusahaan asuransi juga melakukan kajian bekerja sama dengan para pakar di bidang asuransi properti, seperti loss adjuster dan surveyor dalam melakukan analisis mengenai business interruption untuk mendapatkan hasil perhitungan yang akurat dan akuntabel.

“Dengan adanya workshop ini, diharapkan semua pihak dapat memiliki pemahaman yang sama dan menyeluruh mengenai karakteristik business interruption, sehingga bisnis ini dapat dikelola dengan lebih baik ke depannya,” tambah Delil.

Indonesia Re merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa reasuransi dengan misi meningkatkan pengetahuan, kapabilitas dan penerapan inovasi dalam asuransi/reasuransi; memberikan solusi reasuransi berstandar internasional kepada nasabah; dan meningkatkan pasokan dan retensi reasuransi di Indonesia.

Indonesia Re yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN) mengelola risiko reasuransi dari mitra usahanya di bidang asuransi dengan menargetkan penguasaan pangsa pasar reasuransi domestik. Jenis reasuransi atau pertanggungan ulang yang disediakan oleh Indonesia Re meliputi Bisnis Reasuransi Jiwa dan Bisnis Reasuransi Umum.

Baca juga: DPR sinergi dengan pemerintah dukung Indonesia Re jadi pemain regional
Baca juga: Indonesia Re tingkatkan digitalisasi perkuat keterbukaan informasi

 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024