Jayapura (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua menyampaikan perkembangan total aset perbankan pada Maret 2024 mencapai Rp88,95 triliun atau tumbuh sebesar 7,57 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan tahun dan periode yang sama yakni Rp80,719 triliun.

Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Papua Yosua Rinaldy, di Jayapura, Selasa, menyebutkan sedangkan untuk aset Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) sebesar Rp2,12 triliun atau mengalami penurunan 21,83 persen.

“Kemudian untuk total jumlah penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar7,76 persen secara yoy,” katanya lagi.

Menurut Yosua, sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi yakni 52,42 persen dari total kredit yang diberikan.

“Lalu kinerja perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan positif pada sektor pembiayaan yang disalurkan meningkat sebesar 8,04 persen secara yoy, dengan rasio Non Performing Financing (NPF) pada kategori aman yaitu berada di nilai 2,79,” ujarnya.

Dia menjelaskan untuk perkembangan pasar modal, pada Februari 2024 dengan total rekening Single Investor Identification (SID) tercatat mencapai 59,416 rekening.

Angka SID tersebut tumbuh sebesar 27,93 persen dibanding tahun lalu.

“Jumlah rekening itu terdiri dari rekening 32 persen saham reksadana SBN reksadana sebanyak 53,201, dan rekening saham sebanyak 26,315 serta rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2,692,” katanya lagi.

Dia menambahkan, pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada reksadana, yaitu 64,72 persen (yoy) yang diikuti dengan saham sebesar 32,01 persen (yoy).

“Adapun nilai transaksi saham tercatat sampai dengan Februari 2024 mencapai Rp167,73 miliar,” ujarnya lagi.
Baca juga: BI Papua mendorong perbankan gencar sosialisasi nontunai
Baca juga: Bank Papua kembangkan aplikasi pengajuan kredit secara online


Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024