Jayapura (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua merangkul kelompok atau komunitas yang peduli untuk memelihara dan menjaga sungai di Tanah Papua agar tetap terpelihara kelestariannya.

Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Nimbrot Rumaropen di Jayapura, Selasa, mengatakan selain melibatkan komunitas pelihara sungai, BWS Papua juga melibatkan akademisi dari berbagai perguruan tinggi.

Baca juga: Balai Wilayah Sungai Papua: Pembangunan irigasi di 59 titik selesai

BSW Papua menggelar kegiatan pembinaan kemitraan yang melibatkan perguruan tinggi dan komunitas peduli sungai di Papua berlangsung di Jayapura selama sehari pada hari ini.

Pertemuan diikuti mahasiswa, akademisi dan perwakilan komunitas peduli sungai dari Kota dan Kabupaten Jayapura, Biak Numfor dan Nabire.

Dilaksanakannya kegiatan tersebut merujuk pada UU No.19 tahun 2019 tentang sumber daya air, merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat, terutama dalam pengelolanya agar sumber daya air terjaga dan bermanfaat bagi warga di sekitarnya.

"Dengan keterlibatan masyarakat yang tergabung dalam komunitas diharapkan berbagai program yang akan dilaksanakan BWS Papua dapat disinergikan," ucap Nimbrot.

Ia mencontohkan pihaknya memiliki program pemeliharaan dan pembersihan sungai, yang nantinya melibatkan komunitas tersebut. Sedangkan dengan perguruan tinggi, diharapkan mahasiswa dapat menulis skripsi terkait sumber daya air.

Pemerhati sumber daya air, Happy Mulia secara terpisah mengatakan ada sejumlah permasalahan dalam pengelolaan sumber daya air, di antaranya terjadinya degradasi di daerah aliran sungai, akibat eksploitasi air tanah yang tidak terkendali.

Baca juga: Sejumlah sungai di Tanah Papua berpotensi sebagai pembangkit listrik

Baca juga: TNI/Polri gandeng masyarakat bersihkan Sungai Remu Sorong


Adapun tantangan dalam pengelolaan sumber daya air, di antaranya curah hujan musiman dan indeks ketersediaan air yang bervariasi di setiap pulau, dinamika kependudukan dan implikasinya terhadap sumber daya, ketahanan air, dan dampak perubahan iklim global.

Pengelolaan sumber daya air harus dilakukan secara terpadu melibatkan pemerintah, baik pusat (kementerian atau lembaga), pemerintah daerah dan masyarakat.

"Dengan keterpaduan dalam mengelola, memanfaatkan dan mengeksploitasi sumber daya air diharapkan kualitas dan kuantitas air yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Happy Mulia.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024