Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 192 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berpacu kreativitas dalam mengolah informasi seputar iklim dan cuaca di media sosial demi meningkatkan kesiapsiagaan publik menghadapi potensi ancaman bencana alam.

Kepala Biro Hukum dan Organisasi BMKG Mohammad Muslihhuddin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa mereka merupakan delegasi UPT BMKG se-Indonesia yang sedang mengikuti ajang Social Media Award (SMA) tahun 2024.

SMA BMKG 2024 merupakan ajang pertama yang digelar BMKG untuk melatih kreatifitas para prakirawan, dan analis iklim dari seluruh kantor BMKG di daerah dalam mengolah informasi iklim dan cuaca yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Dalam prosesnya, SMA BMKG 2024 telah melibatkan lima Balai Besar, 124 Stasiun Meteorologi, 27 Stasiun Klimatologi, 32 Stasiun Geofisika, tiga Stasiun Pemantau Atmosfer, dan satu Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG).

Baca juga: KemenpanRB: Informasi cuaca dan iklim harus cepat diterima masyarakat

Baca juga: BMKG Palembang sosialisasikan agroklimat cegah mispersepsi informasi


"Masing-masing dituntut untuk mengemas informasi secara kreatif, edukatif dan informatif yang kemudian diunggah pada akun instagram UPT BMKG mereka," ujarnya.

Proses penjurian telah dimulai sejak Januari-April 2024 oleh tim Humas BMKG Pusat, Pimpinan, dan juri eksternal dengan enam kategori penilaian yang diperlombakan yaitu, Most Educative, Most Creative, Most Engaging, Most Active, Most Collaborative, dan Best Account.

"Tujuan dari ajang tersebut yakni untuk meningkatkan pelayanan publik melalui informasi unggahan media sosial BMKG, dan mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana,” kata dia.

Ia menjelaskan besarnya jumlah pengguna internet dan bermedia sosial di Indonesia menjadi faktor yang mendasari diselenggarakannya ajang tersebut.

Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pengguna internet Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67 persen dibandingkan pada periode sebelumnya, yaitu 210,03 juta pengguna.

Berdasarkan data tersebut diketahui pula mayoritas pengguna media sosial di Indonesia adalah generasi millenial dan generasi Z dengan persentase 72-85 persen dari total populasi.

Maka, ia menyebutkan, besarnya angka pengguna internet tersebut dinilai oleh BMKG sebagai peluang untuk memberikan informasi iklim dan cuaca kepada masyarakat melalui kanal media sosial.

“Terlebih Instagram @InfoBMKG pengikutnya saat ini sudah sebanyak 5,3 juta tentu ini menjadi medium penting untuk di eksplorasi memadukan kreativitas untuk mendorong keselamatan publik dari potensi bencana,” ujarnya.

Baca juga: Ilmuwan Antarktika peroleh informasi penting pelajari rahasia iklim

Baca juga: Facebook rilis pusat Ilmu Iklim ajak masyarakat pahami perubahan iklim

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024