Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengapresiasi capaian diplomasi KBRI di Sofia saat melakukan kunjungan ke Bulgaria bersama sejumlah anggota dewan lainnya.

"Kami juga ingin mengapresiasi capaian diplomasi total Bapak Dubes Iwan Bogananta beserta seluruh tim KBRI Sofia. Tentunya capaian diplomasi tersebut perlu didukung oleh peningkatan dukungan infrastruktur diplomasi," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut dalam siaran pers KBRI Sofia di Jakarta, Kamis.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan KBRI Sofia, Utut menjelaskan tujuan utama kunjungan kerja, selain sebagai pelaksanaan mandat dalam penguatan Perwakilan RI, sekaligus untuk mendorong prioritas kerja sama bilateral RI dengan negara akreditasi KBRI Sofia.

Selama kunjungannya, Utut didampingi anggota Komisi I DPR lain, di antaranya Meutya Viada Hafid, Junico Siahaan, Andhika Hasan, Nurul Arifin, Abdul Bakri Haji Musa, Ali Imron Bafadal, Khresna Dewanata Phrosakh, Almuzzamil Yusuf, Dave Akbarsyah, Rizki Aulia Rahman, Rizki Sadiq, dan Arwani Thomafi.

Komisi I DPR menggarisbawahi inovasi program yang dilakukan Dubes Iwan dalam melaksanakan misi diplomasi dan mendorong agar capaian tersebut disertai dengan sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan Minimum Essential Diplomatik Infrastructure.

Anggota Dewan Almuzzamil juga mengapresiasi capaian bahwa Modul Indonesia menjadi mata kuliah wajib di Fakultas South, East, and South East Asia di Universitas Sofia.

"Semoga ke depannya makin banyak kerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia. Jika bisa, dengan berbagai universitas di Albania dalam program studi Islam," katanya.

Baca juga: Dubes harap Komisi VII DPR pelajari pengolahan energi nuklir di Jepang
Baca juga: Komisi I DPR sebut penambahan dua KAL untuk jaga kedaulatan Indonesia


Sementara itu, Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta mengatakan bahwa KBRI Sofia senantiasa menjalankan program sesuai dengan prioritas pemerintah RI dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan.

"Dalam 3 tahun terakhir, nilai perdagangan Indonesia-Bulgaria naik 49,29 persen dan ke depannya kami harapkan hubungan ekonomi RI-Bulgaria makin meningkat dengan berbagai fokus realisasi investasi inbound," kata Dubes.

Bulgaria merupakan mitra penting bagi Indonesia karena letaknya yang strategis sebagai pintu masuk antara Asia dan Eropa Barat serta memiliki dua pelabuhan besar.

"Bulgaria mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi hub perdagangan dan hub program Indonesia Spice Up the World. Ini yang kami coba wujudkan melalui pabrik rendang di Plovdiv," kata Dubes Iwan menambahkan.

Melalui lobi diplomasi, Bulgaria juga telah memberikan dukungan kepada pencalonan Indonesia di berbagai organisasi internasional seperti UNESCO dan IMO.

Dubes Iwan juga secara aktif meningkatkan people to people contact melalui diplomasi budaya, pendidikan, dan olahraga.

Selanjutnya, KBRI Sofia bekerja sama dengan Kemenparekraf RI juga akan mengadakan familiarization trip untuk travel agent/travel operator Bulgaria dan Albania ke Bali dan Labuan Bajo pada bulan Juni mendatang dan berpartisipasi pada Bali Tour and Travel 2024.

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024