Jayapura (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua mendorong Lembaga Jasa Keuangan (LJK) setempat agar mengembangkan produk inovatif, namun dengan memperhatikan memperhatikan risiko untuk para nasabah.

Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Papua Yosua Rinaldy, di Jayapura, Kamis, mengatakan pihaknya sangat mendukung adanya inovasi dari LJK untuk meningkatkan layanan bagi nasabah di era digitalisasi saat ini.

“Kami sangat mendukung jika ada perbankan yang terus melakukan inovasi, apalagi di kondisi digitalisasi seperti ini,” katanya.

Menurut Yosua, untuk itu kepada perbankan jika ingin berinovasi silakan karena di OJK saat ini telah ada ketentuan dan sudah diatur pada setiap LJK terkait dengan produk.

“Salah satunya uji coba terbatas yang artinya bisa dilakukan percobaan namun jangkauannya hanya beberapa saja,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan uji coba ranah terbatas ini guna mengantisipasi terjadinya permasalahan misalnya dari 100 orang ada satu yang bermasalah maka dapat dilakukan perbaikan.

“Jika semua telah siap baik dari sumber daya manusia (SDM), teknologi, fasilitas dan mitigasi maka semua akan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala,” katanya lagi.

Dia menambahkan seperti pada Bank Papua yang saat ini sedang mengarah menjadi bank devisa, dan OJK sangat mendukung adanya inovasi tersebut.

“Apalagi Bank Papua ini satu-satunya bank umum dan kami dukung untuk terus berkembang sebagai bank pembangunan daerah yang memberikan kontribusi bagi ekonomi,” ujarnya lagi.
Baca juga: OJK: Total aset bank umum di Papua tumbuh 14,76 persen pada Oktober
Baca juga: OJK Papua sebut total aset perbankan Rp88,95 T pada Maret 2024


Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024