Makassar (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan santunan kepada ahli waris para korban meninggal terdampak bencana alam senilai Rp210 juta di Kabupaten Luwu, Sidrap, dan Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Santunannya sudah clear dan sudah kita serahkan," kata Tri Rismaharini melalui keterangan yang diterima di Makassar, Jumat.

Ia menyampaikan hal itu saat meninjau lokasi banjir bandang dan longsor serta lokasi kamp pengungsian di Kabupaten Luwu, Sulsel, untuk memastikan data jumlah korban terdampak bencana agar bisa disalurkan bantuan.

"Korban-korban sudah didata oleh pak bupati, saya usahakan bulan ini mereka menerima bantuan sosial. Kemudian nanti akan ada pendataan untuk rumah-rumah yang rusak dan beberapa anak yatim piatu, nanti bisa juga ditangani bersama," katanya.

Baca juga: Mensos salurkan santunan bagi korban longsor Garut di Talagajaya

Selain itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin serta Pj Bupati Luwu Muhammad Saleh untuk segera menyiapkan lumbung pangan di wilayah Kecamatan Latimojong yang kini masih terisolasi.

"Jadi, ada beberapa skenario yang disiapkan untuk penanganan lanjutan pascabencana, nanti kita diskusi dengan gubernur, bupati, TNI, Polri soal bagaimana penanganannya," kata dia.

Mantan Wali Kota Surabaya ini mengemukakan, banjir bandang yang terjadi di wilayah Kabupaten Luwu masih dalam proses analisa sebab musababnya hingga dampaknya telah menimbulkan korban jiwa maupun harta benda.

"Ada yang perlu dianalisa, karena ada korban. Menurut saya ada dari dua sumber. Jadi, ada dari atas (air dari gunung) dan dari sungai, jadi bukan hanya dari sungai. Kalau tadi dari Suli (Kecamatan Suli) itu sebagian besar dari atas (air dari Gunung Latimojong)," katanya.

Baca juga: Mensos berikan santunan keluarga korban bencana Gunung Semeru

Terkait dengan ketersediaan air bersih bagi warga terdampak pascabencana, kata Rismaharini, segera dibentuk tim terkait untuk menyiapkan hal itu, sebab dirinya tidak mengetahui persis teknisnya.

"Nanti kita akan mapping untuk air bersih dan sebagainya. Nanti akan ada tim kita yang akan bekerja sama," tuturnya.

Mensos juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemprov Sulsel, TNI, Polri, dan seluruh pihak terkait yang telah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam.

Berdasarkan data sementara posko utama tanggap darurat bencana tanah longsor dan banjir di Kota Belopa, Kabupaten Luwu, Sulsel, jumlah warga yang dievakuasi dari daerah terisolasi sebanyak 452 orang.

Baca juga: Mensos tawarkan yatim korban longsor Tana Toraja ikut ke Makasar

Dampak banjir bandang dan longsor di Luwu juga menelan 13 korban jiwa, 369 unit rumah warga rusak berat termasuk rumah hanyut saat terjadi bencana itu pada Jumat (3/5).

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024