Padang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) hingga Minggu siang masih terus memfokuskan pencarian korban terdampak banjir lahar dingin yang melanda daerah itu.

"BPBD Kabupaten Tanah Datar bersama instansi lain masih fokus pada penanganan darurat yakni pencarian dan pertolongan korban," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Minggu.

Baca juga: Polda Sumbar kerahkan ratusan personel bantu penanganan bencana

Abdul mengatakan banjir yang terjadi sejak Minggu malam hingga kini masih meninggalkan endapan lumpur yang cukup tinggi. Oleh karena itu, selain upaya pencarian dan pertolongan, tim gabungan juga berupaya melakukan pembersihan ruas jalan Batusangkar-Padang Panjang yang terdampak endapan lumpur.

"Alat berat dikerahkan guna percepatan pembersihan akses jalan ini," ujarnya.

Ia mengatakan, berdasarkan kaji cepat sementara, tercatat 25 kepala keluarga terdampak banjir lahar dingin, 24 unit rumah warga, serta 12 unit jembatan di Kabupaten Tanah Datar.

Baca juga: Pemkab Agam tetapkan darurat siaga bencana banjir bandang

Peristiwa banjir tersebut diduga akibat tingginya intensitas curah hujan. Imbasnya lima kecamatan di Kabupaten Tanah Datar yakni Kecamatan X Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Lima Kaum, dan Kecamatan Sungai Tarab terdampak langsung.

Terpisah, Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) mengerahkan ratusan personel ke lokasi yang terdampak bencana untuk memberikan penanganan serta pertolongan terhadap warga.

Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan personel yang dikerahkan berasal dari Direktorat Samapta, Direktorat Polairud dan Biddokkes Polda Sumbar. Selain mengerahkan personel, Polda setempat juga menurunkan mobil "water treatment" yang berfungsi untuk penyediaan air bersih kepada warga.

Baca juga: 50 hektare lahan pertanian di Agam rusak dampak banjir lahar dingin 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024