Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini membantu membangun rumah tidak layak huni seorang penyandang disabilitas yang ditempati keluarga Muhammad Ikhwan (47) di Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada Minggu.

"10 hari ke depan saya akan ke sini lagi untuk mengecek perkembangannya," kata Mensos dalam siaran pers di Jakarta.

Adapun Muhammad Ikhwan memiliki pekerjaan sebagai pemulung sehari-harinya. Ia tinggal bersama istri, anak, dan seorang keponakan berusia delapan tahun yang menyandang disabilitas mental dan fisik.

Sebagai pemulung, penghasilan Ikhwan tidak menentu, sehingga untuk makan saja sudah sulit, apalagi memperbaiki rumah yang tentu membutuhkan biaya besar.

Baca juga: Mensos RI kunjungi rumah Umi Kalsum di Pamekasan

Rumah Ikhwan hanya memiliki satu kamar, sedangkan dinding dan atapnya banyak yang bolong, sementara dinding bagian belakang hampir roboh. Hanya tersedia satu kasur tipis yang sebenarnya tak layak digunakan.

Untuk menopang ekonomi keluarga, istrinya, Ummi Kalsum (45) sempat bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Namun, karena harus mengurus orang tuanya yang sakit serta mengurus keponakannya, Nadira Ayubiya (8) yang menyandang disabilitas mental dan fisik, Ummi Kalsum terpaksa berhenti bekerja.

"Untuk makan, hanya mengandalkan saya dari hasil memulung," kata Ikhwan.

Padahal, selain penghasilannya yang sangat minim, Ikhwan juga harus membiayai sekolah anak perempuannya yang berusia 15 tahun dan kini duduk di kelas delapan SMP, juga membiayai istri dan keponakannya.

Mengetahui kondisi keluarga Ikhwan, Mensos meminta agar istrinya, Ummi, rutin memberikan obat untuk keponakannya tersebut.

Baca juga: Mensos santuni ahli waris korban meninggal terdampak bencana Sulsel  

Mensos juga mengajak Ummi Kalsum untuk mengikuti pelatihan di sentra yang nanti akan sangat bermanfaat untuk berwirausaha dalam menopang ekonomi keluarga.

Kemensos juga telah memberikan berbagai bantuan, misalnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan memasukkan keluarga Ikhwan dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

Untuk Nadira yang menyandang disabilitas, Kemensos juga telah memberikan kursi roda adaptif, pampers, vitamin, susu, dan makanan sehari-hari serta memberikan perawatan fisioterapi.

Bagi anak perempuan Ikhwan yang bersekolah di SMP, juga sudah diberikan sepatu, kaos kaki, perlengkapan sekolah, baju sehari-hari, alat-alat tulis, dan peralatan shalat.

Sedangkan untuk menopang ekonomi keluarga Ikhwan, Kemensos akan memberikan pendampingan bagi Ummi Kalsum untuk berjualan bakso.

Baca juga: Mensos pastikan pendampingan lanjutan penerima manfaat lulusan PENA

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024