Banyuwangi, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan Duta Besar ke Kampung Keluarga Berkualitas di Banyuwangi pada 13-15 Mei guna memperkenalkan program mereka ke para duta besar serta membangun kerja sama dengan para negara sahabat, mitra, dan agensi internasional.

​​​​Plt. Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Latbang) BKKBN Irma Ardiana menyebut bahwa dalam kegiatan tersebut, para duta besar diajak untuk melihat secara langsung Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

"Jadi pada dasarnya, kita melihat implementasinya di tingkat yang paling akar rumput, dan ini terletak di Desa Sidomulyo," kata Irma di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Menurutnya, program pembangunan tersebut mencakup semua siklus hidup, mulai dari pranikah, balita, remaja, hingga lanjut usia, serta mencakup pemberdayaan ekonomi keluarga.

Dia menambahkan, Pemerintah, melalui BKKBN, berupaya untuk mengatasi masalah stunting, salah satunya melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

"Program ini intinya memberikan edukasi dan pandangan klinis tentang perawatan bayi dan balita, terutama dalam memastikan asupan makanan yang sehat pada 1000 hari pertama kehidupan mereka," dia menjelaskan.

Baca juga: Kepala BKKBN: Perlu kreativitas olah pangan lokal untuk cegah stunting

Adapun terdapat sejumlah duta besar yang menghadiri kegiatan tersebut, seperti dari Romania, Thailand, Seychelles, Kenya, Finlandia, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, Australia, dan Kenya.

Dalam kesempatan yang sama, Utusan Khusus Seychelles untuk ASEAN Nico Barito mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat menjadi kesempatan untuk belajar dari Indonesia, contohnya dalam pemberdayaan para lansia.

Menurut Nico, di negara maju seperti Seychelles atau di Eropa yang pendapatan per kapitanya tinggi, ketika para lansianya semakin tua, mereka dikirim ke panti jompo, dan urusan dianggap selesai.

"Tapi dengan BKKBN, mereka mencoba melihatnya dengan sudut pandang berbeda. Bagaimana Anda memberdayakan lansia? Bagaimana Anda membuat mereka belajar?" katanya.

Dia juga menilai, hal menarik lainnya adalah BKKBN tak hanya berfokus pada kontrol populasi atau kontrasepsi, namun juga pemberdayaan serta peran remaja. Duta besar itu menilai negara-negara lain dapat belajar hal tersebut serta membantu Indonesia dalam pelaksanaan inisiatif tersebut.

Baca juga: BKKBN sebut perilaku sangat berpengaruh terhadap risiko stunting

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024