Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin, dibuka merosot dipengaruhi isyarat keragu-raguan dalam penurunan suku bunga kebijakan AS atau Fed Funds Rate (FFR).
 
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah turun 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.955 per dolar AS.
 
"Terjadi penguatan dolar AS, akibat pernyataan pejabat The Fed yang mengisyaratkan keragu-raguan mereka untuk menurunkan suku bunga lebih cepat," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, di Jakarta, Senin.
 
Pada Jumat (17/5), salah satu pejabat Bank Sentral AS atau The Fed, Michelle Bowman menegaskan kembali bahwa The Fed perlu mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama.
 
Michelle mendukung The Fed untuk menaikkan suku bunga jika kemajuan disinflasi terhenti. Komentarnya mengisyaratkan bahwa beberapa pemilih di Federal Open Market Committee (FOMC) masih cenderung mengambil sikap yang lebih hawkish.
 
Pernyataannya mendorong imbal hasil (yield) US Treasury (UST) 10-tahun naik sebesar empat basis poin menjadi 4,42 persen.

Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.924 per dolar AS sampai dengan Rp16.025 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga kebijakan AS
Baca juga: Rupiah turun imbas pernyataan pejabat Fed terkait arah suku bunga FFR

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024