Jakarta (ANTARA) -
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi dan berpesan kepada para pasien agar menjaga kesehatan menjelang ibadah wukuf.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Senin, Muhadjir berpesan kepada para pasien yang sedang dirawat di KKHI agar tidak memaksakan diri untuk mengejar ibadah sunnah dan tidak terlalu lelah selama berada di Arab Saudi.
 
“Enggak usah beli oleh-oleh, beli aja di Surabaya, banyak,” ujar Menko Muhadjir.
 
Ia juga menyarankan agar mereka menjaga kesehatan mengingat ibadah wukuf yang merupakan puncak dari haji belum dilaksanakan.
 
Pada kesempatan yang sama, Menko Muhadjir juga meninjau ruang UGD yang lumayan sibuk karena tengah menerima kedatangan pasien rujukan dari sektor. Ia pun memberikan pujian kepada pelayanan kesehatan di KKHI Madinah.
 
“Sudah bagus pelayanannya di KKHI Madinah,” kata Menko PMK.
 
Ia menyebutkan beberapa hal yang menjadi catatan secara umum ialah pasien yang mengalami masalah gangguan jiwa dan problem kejiwaan adalah lansia dan tidak ada keluarga pendamping.
 
Oleh karena itu, kondisi tersebut menjadi catatan khusus untuk kegiatan haji periode berikutnya agar lansia memiliki penanggung jawab sejak awal. Selain itu, ia juga menambahkan adanya kebijakan khusus untuk penyakit jantung pada kegiatan haji yang akan datang.
 
Sebagai informasi pada kunjungan hari itu Menko PMK didampingi oleh Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Asdep Kemenko PMK Nia Reviani, dan staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi.
 
Adapun saat tiba di KKHI, Menko PMK diterima oleh Kepala Bidang Kesehatan dr. Indro Moerwoko, Kepala Seksi Kesehatan dr. Karmijono, dan Kepala KKHI Madinah dr. Achmad Hardin Sp.PD.MAP, serta petugas PPIH KKHI Madinah.

Baca juga: Menko PMK minta jamaah utamakan ibadah wajib selama di Tanah Suci

Baca juga: Menko PMK tinjau pemondokkan jamaah haji di Madinah

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024