Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memfasilitasi industri kuliner di Indonesia agar bisa berkelanjutan lewat program FoodStartup Indonesia (FSI).

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo dalam acara roadshow FSI di Surabaya mengatakan industri kuliner Indonesia memiliki banyak potensi untuk itu Kemenpareraf menghadirkan FSI sebagai cara mewadahi pelaku bisnis kuliner mengakses permodalan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengakselerasi pembiayaan dan permodalan serta mendorong pelaku usaha kreatif subsektor kuliner untuk lebih berinovasi. Harapannya, pelaku usaha kreatif kuliner di Jawa Timur tidak hanya berjaya di Indonesia, tetapi juga di pasar global,” ujar Angela.

Baca juga: Roadshow FoodStartup Indonesia untuk akselerasi pembiayaan industri

Untuk FSI 2024, Kemenparekraf menggandeng perusahaan teknologi Wahyoo Ventures dengan mengangkat tema "Unleashing F&B Potential".

Dalam roadshow FSI di Surabaya pada Senin (20/5), Founder & CEO Wahyoo Ventures Peter Shearer menyampaikan industri kuliner di Jawa Timur termasuk Surabaya di dalamnya turut memiliki potensi pengembangan yang besar karena memiliki cita rasa khas.

Peter kemudian mengatakan perusahaannya berkomitmen mendukung pelaku usaha kuliner lokal untuk bisa bertumbuh melalui prinsip 4M yang terdiri atas Money (Pendanaan), Mentoring (Bimbingan), Management Tools (Alat Manajemen), dan Market Access (Akses Pasar).

Baca juga: Angela harap ekosistem bisnis kuliner lebih inklusif melalui FSI 2022

Roadshow FoodStartup Indonesia (FSI) di Surabaya merupakan bagian dari rangkaian kegiatan FSI menuju Demoday FSI pada bulan Juli 2024, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan industri kuliner Indonesia khususnya berbasis Suistainable Development Goals (SDGs).

Acara ini juga menghadirkan seminar bisnis kuliner yang membahas tantangan yang dihadapi UMKM kuliner di Indonesia, seperti model bisnis yang ideal untuk diterapkan, pentingnya digitalisasi bisnis, akses pasar, dan cara mengakses pembiayaan usaha.

Beberapa panelis yang hadir merupakan praktisi bisnis kuliner di antaranya Co-Founder dan CEO Vilo Gelato Vincent Kusuma; Co- Founder FoodStartup Indonesia Bonnie Susilo; CCO PT Olsera Indonesia Pratama Eko Goentoro Ongko Wijoyo; Founder Mangkokku Arnold Poernomo; serta Chief Impact Officer Vilo Gelato Arifin Putra.

Baca juga: Menparekraf ajak investor dukung kuliner lewat FoodStartup Indonesia

Baca juga: Sandiaga Uno: Program FSI 2022 beri nilai investasi hampir Rp47 miliar

Baca juga: Demoday FSI 2022 tingkatkan kolaborasi pengembangan industri kuliner

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2024