"Syuci yang terjun di kelas Women's 100m Butterfly Multi-Class Format berhasil finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 1:09.95 872," kata National Paralympic Committee (NPC) dalam siaran persnya di Jakarta pada Selasa.
Dalam kejuaraan yang berlangsung di OCBC Aquatic Centre pada 17-19 Mei itu Syuci kalah cepat dari atlet Uzbekistan Muslima Odilova yang finis posisi kedua dengan catatan waktu 1:04.83 903, sedangkan medali emas disabet atlet Hong Kong Yui Lam Chan dengan catatan waktu 1:04.20 1013.
Menurut NPC Indonesia, dua wakil Indonesia lainnya, yakni Jendi Pangabean pada nomor Men's 100m backstroke Multi-Class Format dan Maulana Rifky Yavianda pada Men's 100m freestyle Multi-Class Formatbmasih, tak mampu menyumbangkan medali.
Syuci mengaku senang atas pencapaiannya itu yang juga menjadi bagian dari persiapan menuju Paralimpiade Paris 2024.
Baca juga: Para bulu tangkis Indonesia loloskan sembilan atlet ke Paralimpiade
"Alhamdulillah bisa berkompetisi di kejuaraan dunia seri Singapura ini dan mendapat perunggu. Semoga ke depan bisa lebih baik dan berprestasi lagi. Ini persiapan untuk menuju ke Paralimpiade Paris," kata dia.
Dia berterima kasih kepada NPC Indonesia, pemerintah, pelatih, dan tim yang terus mendukung dan menyemangatinya.
Pelatih tim para renang Indonesia Agni Herarta mengaku bangga terhadap perjuangan gigih para atletnya.
"Tim pelatih cukup puas dengan hasil di Singapura ini. Masih ada satu try out lagi untuk dijalani, sesuai program. Harapan kami nanti di sisa waktu menuju ke Paris bisa menyelesaikan programnya," kata Agni.
Ia berharap para renanga memenuhi target jumlah atlet lolos Paralimpiae Paris 2024.
Baca juga: NPC sebut persiapan gigih mampu bawa atlet berprestasi di Paralimpiade
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024
