Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan inflasi tetap terjaga dalam kisaran 2,5 plus minus satu persen.

"Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2024 tercatat menurun dari 3,05 persen (yoy) pada Maret 2024 menjadi sebesar 3 persen (yoy)," kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu.

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti dan inflasi administered prices (AP) yang rendah masing-masing sebesar 1,82 persen year on year (yoy) dan 1,54 persen (yoy).

Sementara itu, inflasi volatile food menurun dari 10,33 persen (yoy) menjadi sebesar 9,63 persen (yoy) sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan terutama dipengaruhi oleh mulai masuknya masa panen, serta berlanjutnya sinergi pengendalian inflasi oleh BI dan pemerintah.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam sasarannya," ujar Perry

Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

Inflasi volatile food diprakirakan juga kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan Pemerintah Pusat-Daerah sehingga inflasi tahun 2024 dan 2025 tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen.

Baca juga: BI: BI-Rate 6,25 persen untuk jaga inflasi tetap dalam sasaran
Baca juga: LPEM FEB UI: Inflasi umum turun didukung intervensi aktif pemerintah

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024